Tribunners / Citizen Journalism
Abolisi dan Amnesti dari Presiden RI
Tidak Ada yang Disisihkan dan Dikalahkan di Balik Abolisi dan Amnesti
Tidak ada maksud untuk memenangkan atau mengalahkan pihak tertentu dibalik amnesti dan abolisi tersebut.
Editor:
Muhammad Zulfikar
Oleh Haris Rusly Moti, Eksponen Gerakan Mahasiswa 1998
TRIBUNNERS - Tom Lembong dan Hasto Kristiyanto bebas dari penjara pada Jumat (1/8/2025).
Keduanya bebas setelah Presiden Prabowo Subianto menandatangani surat pemberian abolisi untuk Tom Lembong dan amnesti untuk Hasto Kristiyanto.
Abolisi adalah hak yang dimiliki kepala negara untuk menghapuskan tuntutan pidana terhadap seseorang atau sekelompok orang yang melakukan tindak pidana, serta menghentikan proses hukum yang sedang berjalan.
Sedangkan Amnesti adalah pengampunan atau penghapusan hukuman yang diberikan oleh kepala negara kepada seseorang atau sekelompok orang yang telah melakukan tindak pidana tertentu. Amnesti diberikan melalui undang-undang atau keputusan resmi lainnya.
Pertama, kita semua berharap, dalam memperingati dan merayakan Kemerdekaan Indonesia yang ke-80 tahun, seluruh pemimpin bangsa dapat rukun dan bersatu. Itu juga yang menjadi harapan Presiden Prabowo di setiap pidatonya. Kata Presiden Prabowo: “Kunci Indonesia maju adalah pemimpin dan elite nya rukun, kompak dan bersatu”.
Pernyataan senada juga pernah disampaikan oleh proklamator kemerdekaan Indonesia Ir. Soekarno. Dalam salah satu pidato memperingati kemerdekaan Indonesia, Bung Karno mengatakan: “ratusan tahun lamanya kita berjuang, tapi tidak berhasil meraih kemerdekaan, karena kita tidak bersatu. Tahun 1945 kita dapat memproklamirkan kemerdekaan Indonesia, itu karena kita bersatu”.
Kedua, oleh karena itu sangat wajar jika sebagai warga negara kita berharap para pemimpin bangsa kita dapat memberikan teladan kerukunan, persaudaraan dan persatuan. Kita berharap dalam memperingati Kemerdekaan Indonesia yang ke 80 tahun, Presiden Prabowo dapat bergandengan tangan dengan mantan Presiden Megawati, mantan Presiden SBY dan mantan Presiden Jokowi.
Ketiga, sepanjang 80 tahun kemerdekaan, jiwa dan batin bangsa kita dibuat retak dan terpolarisasi akibat tragedi politik masa lalu, Orde lama versus Orde Baru, Orde Baru versus Orde Reformasi. Di era reformasi rekayasa polarisasi lahir dari perbedaan pandangan dan pilihan politik saat Pilpres langsung.
Bangsa kita sepanjang sejarah kemerdekaan dibuat persis makhluk “kanibal” yang hobi memangsa daging saudara sebangsa. Kita berharap luka luka sejarah tidak dipelihara dan diwariskan secara turun temurun yang membentuk genetik konflik dan perpecahan.
Keempat, 5 kali Pilpres langsung yang kita jalankan menyisahkan luka dan retak antar pemimpin bangsa. Pilpres pertama yang menempatkan SBY sebagai Presiden terpilih mewariskan retak antar SBY dengan Megawati. Demikian juga Pilpres kelima yang menempatkan Prabowo sebagai Presiden terpilih menyisahkan retak antara Megawati dengan Joko Widodo. Pilpres ketiga dan keempat yang nyaris membuat bangsa terbelah, namun Jokowi dan Prabowo berhasil merekatkan diri dalam kerukunan dan persatuan.
Kelima, karena itu melalui “sang engginering politik” Sufmi Dasco Ahmad, Prabowo secara sungguh-sungguh menjalankan misi kebangsaan untuk merekatkan yang retak. Agar beragam warisan polarisasi sosial dan politik dapat kita akhiri. Misi merekatkan yang retak tersebut tidak dibangun untuk obsesif memperkuat kekuasaan. Bukan juga arena permainan dadu yang berakhir kalah atau menang.
Keenam, untuk misi merekatkan yang retak itu, dengan kerendahan hati Presiden Prabowo didampingi Sufmi Dasco mendatangi rumahnya Ibu Megawati di Jl. Teuku Umar. Seterusnya pada saat penutupan Kongres PSI di Solo, Presiden Prabowo dengan kerendahan hati mengunjungi dan bersilaturahmi dengan Pak Joko Widodo di kediamannya di Solo.
Pada saat penutupan Kongres PSI, 20 Juli 2025 di Solo, Presiden Prabowo tampil bersama Wapres Gibran dan Ketua Umum PSI Kaesang. Sehari setelah penutupan Kongres PSI, 21 Juli 2025, ketika dilakukan peluncuran Kelembagaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Klaten Jawa Tengah, Prabowo tampil bersama Puan Maharani dan Bambang Pacul di panggung.
Bahkan, beberapa waktu sebelum diumumkannya amnesti terhadap Hasto Kristianto, Sufmi Dasco Ahmad dan Mensesneg Prasetyo Hadi mengunjungi Ibu Megawati di Bali didampingi oleh Puan Maharani dan Prananda Prabowo.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email redaksi@tribunnews.com
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Abolisi dan Amnesti dari Presiden RI
Tom Lembong Laporkan Tiga Hakim ke Mahkamah Agung, PN Jakarta Pusat Buka Suara |
---|
Tom Lembong 'Lawan Balik' Usai Dapat Abolisi: Majelis Hakim Dilaporkan ke KY dan MA |
---|
Pakar Nilai Amnesti Hasto Tak Buat PDIP Gabung Koalisi: Tetap Jaga Jarak, Bak Teman, tapi Mesra |
---|
Rocky Gerung Sebut Kasus Hasto Bentuk Dendam Politik Jokowi, tapi Diselamatkan Prabowo Lewat Amnesti |
---|
Pengamat Duga Ada Barter Politik Antara Prabowo dan PDIP di Balik Amnesti Hasto Kristiyanto |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.