Top Rank
10 Negara yang Jarang Dikunjungi Turis untuk Kedua Kalinya
Inilah 10 negara yang paling jarang dikunjungi turis untuk kedua kalinya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi.
Ringkasan Berita:
- Inilah 10 negara yang paling jarang dikunjungi turis untuk kedua kalinya
- Ada beberapa faktor yang mempengaruhi, di antaranya sulitnya akses dan masalah keamanan
- Lantas, negara apa yang paling sering dikunjungi?
TRIBUNNEWS.COM - Setiap negara memiliki daya tariknya masing-masing.
Namun, ada sejumlah destinasi yang justru membuat turis enggan kembali untuk kunjungan kedua.
Hal itu bisa disebabkan oleh pengalaman yang kurang menyenangkan, ekspektasi yang tidak terpenuhi, atau faktor mengecewakan lainnya.
Mengutip TravelBinger dan Mind Body Globe, berikut 10 negara yang sering kali hanya dikunjungi sekali seumur hidup.
1. Tuvalu - Terisolasi
Tuvalu, negara kepulauan di Samudra Pasifik yang tenteram, merupakan salah satu negara paling jarang dikunjungi di dunia.
Negara ini hanya memiliki sekitar 12.000 penduduk dan menerima sekitar 3.700 pengunjung pada tahun 2023.
Letaknya yang terpencil membuat Tuvalu sulit dijangkau, apalagi untuk dikunjungi kembali.
Fiji Airways menawarkan penerbangan menuju dan dari Bandara Internasional Tuvalu pada hari Selasa dan Kamis, tetapi jadwalnya sering kali tidak konsisten.
Wisatawan harus siap menghadapi potensi keterlambatan kedatangan atau keberangkatan karena lokasi terpencil dan infrastruktur yang masih terbatas.
Kurangnya transportasi yang andal menjadi hambatan utama bagi wisatawan yang ingin berkunjung kembali.
2. Kepulauan Marshall - Sejarah Nuklir
Kepulauan Marshall, yang terletak di Samudra Pasifik antara Filipina dan Hawaii, termasuk salah satu negara paling jarang dikunjungi di dunia.
Negara ini memiliki sejarah kompleks yang menjadi tantangan bagi pengembangan pariwisata.
Baca juga: 10 Negara yang Paling Jarang Dikunjungi Turis
Selain pernah menjadi pangkalan Jepang pada masa Perang Dunia II, Kepulauan Marshall juga menjadi lokasi uji coba nuklir Amerika Serikat secara ekstensif.
Seperti Tuvalu, negara ini menghadapi ancaman tenggelam akibat naiknya permukaan laut karena perubahan iklim.
Kombinasi antara warisan uji coba nuklir dan risiko perubahan iklim membuat wisatawan ragu terhadap aksesibilitas dan keamanan jangka panjangnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.