Senin, 29 September 2025

Korea Open 2025

Curhatan Anthony Ginting Usai Dikalahkan Kenta Nishimoto: Sentil BWF Soal Instant Replay System

pada poin-poin penentu terjadi kontroversi. Pengembalian bola Ginting dinyatakan keluar oleh Hakim Garis padahal masuk

dok: PBSI
ANTHONY SINISUKA GINTING - Pebulutangkis tunggal putra Indoensia, Anthony Sinisuka Ginting saat menghadapi Kenta Nishimoto dalam babak kedua Korea Open 2025 di  Suwon Gymnasium, Korea Selatan, Kamis (25/9/2025). 

Curhatan Anthony Ginting Usai Dikalahkan Kenta Nishimoto: Sentil BWF Soal Instant Replay System
 
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Langkah pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting harus terhenti pada babak 16 besar Korea Open 2025.

Ginting takluk dari pebulutangkis asal Jepang, Kenta Nishimoto secara straight game, 18-21, 19-21.

“Tetap bersyukur bisa memberikan yang terbaik dan tanpa cedera. Tadi sudah mencoba berbagai cara, memang adu strategi dari awal sampai terakhir,” ujar Ginting seusai laga di Suwon Gymnasium, Korea Selatan, Kamis (25/9/2025).

Baca juga: Jojo ke Perempatfinal Korea Open: Janji Tak Ulangi Kesalahan Mendasar Saat Lawan Kenta Nishimoto

Ginting yang kalah pada gim pertama mencoba bangkit pada gim kedua.

Namun pada poin-poin penentu terjadi kontroversi. Pengembalian bola Ginting dinyatakan keluar oleh Hakim Garis.

Dari tayangan ulang, justru bola masuk tetapi wasit telah memutuskan bola keluar.

Ginting pun coba memprotes ke wasit pertandingan dan meminta challenge. 

Namun karena bermain di lapangan 3 yang tidak ada fitur challenge membuat keputusan yang dibuat wasit tak berubah.

Kenta Nishimoto pun langsung buru-buru menyalami perangkat pertandingan usai bola dinyatakan keluar dan dirinya memenangkan laga ini.

“Di gim kedua, saya terlalu banyak masuk ke dalam permainan Nishimoto. Sempat mengejar tapi di terakhir ada insiden yang tidak mengenakkan. Bolanya jelas masuk tapi mungkin teriakan lawan ketika bola belum menyentuh karpet membuat line judge kaget dan refleks memutuskan keluar,” cerita Ginting.

Dengan kejadian ini, pebulutangkis berusia 28 tahun tersebut meminta kepada BWF untuk memperhatikan kejadian seperti ini agar ke depan tak kembali terulang.

“Ke depan semoga ada perhatian lebih dan perbaikan dari BWF untuk kasus-kasus seperti ini terutama di lapangan-lapangan pinggir yang tidak tersedia Instant Replay System,” tegasnya.

Sementara itu, dua pebulutangkis tunggal putra Indonesia, yakni Jonatan Christie dan Alwi Farhan sukses melaju ke babak perempatfinal.

Pada babak perempatfinal, Alwi akan menghadapi Weng Hong yang, sementara Jonatan Christie melawan Kenta Nishimoto.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan