Sosok Tony Hidayat, Anggota DPRD Kampar Riau yang Wajahnya Disiram Air Cabai Saat Hadiri Acara Warga
Anggota DPRD Kampar, Tony Hidayat menjadi korban penyiraman air cabai di Siak Hulu, Kampar, Riau, Minggu (2/11/2025) pagi. Matanya mengalami luka
Ringkasan Berita:
- Disiram air cabai saat pamitan untuk menghadiri acara pemakaman tetangga
- Kelopak dalam mata kiri mengalami luka
- Sosok Tony Hidayat pernah menjadi seorang jurnalis di stasiun televisi swasta
TRIBUNNEWS.COM, KAMPAR - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kampar, Tony Hidayat menjadi korban penyiraman air cabai di Siak Hulu, Kampar, Riau, Minggu (2/11/2025) pagi.
Peristiwa terjadi saat politikus Partai Demokrat tersebut sedang menghadiri acara syukuran warga di Perumahan Mutiara Mas, Desa Pandau Jaya, Kecamatan Siak Hulu.
Ia hadir karena diundang warga sebagai bentuk apresiasi atas semenisasi jalan yang telah selesai dibangun secara swadaya.
Awalnya acara berlangsung normal, Tony datang disambut dengan pencak silat.
Kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan warga dan diakhir dengan makan bersama.
Baca juga: Motif Penyiram Air Cabai ke Wajah Anggota DPRD Kampar, Terdorong Bisikan Gaib
Insiden penyiraman air cabai terjadi saat ia hendak meninggalkan lokasi acara untuk menghadiri acara pemakaman tetangganya.
Ia pun berpamitan dengan menyalami warga yang berada di sisi kiri dirinya.
Tiba-tiba, Tony melihat seorang pria berdiri di sebelah kanannya.
Baca juga: Murka Suami Nikah Lagi, Wanita di Banyuasin Siram Suami Pakai Air Keras dicampur Air Cabai
“Pas saya melihat ke kanan, di situlah dia menyiramkan mangkok soto yang dipenuhi air cabai itu ke wajah saya,” ucap Tony, Senin (3/11/2025) dilansir dari Tribunpekanbaru.com.
Seketika matanya pun terasa perih.
Melihat kejadian tersebut, warga langsung menolong Tony dengan membasuh wajahnya.
Tony kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Mesra di Jalan Pasir Putih, Siak Hulu.
Karena tidak tersedia dokter mata, ia dirujuk ke RS Awal Bros Pekanbaru.
Berdasarkan pemeriksaan dokter, kelopak dalam mata kirinya mengalami luka dan harus ditutup selama tiga hari.
“Mata saya diberi bius, sejak dari rumah sakit sampai keesokan harinya mata saya terus terpejam,” jelasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.