Semarak Penjor Festival 2025: Tradisi, Seni, dan Spirit Bali Bersatu di GWK

Ringkasan Berita:

• Penjor Festival 2025 resmi berakhir pada 1 November di GWK Cultural Park, Bali.
• Festival ini mendapat apresiasi tinggi dari masyarakat, seniman, dan pemerintah daerah, termasuk kehadiran perwakilan dari Dinas Pariwisata Badung dan Camat Kuta Selatan sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian budaya Bali.
• GWK menegaskan komitmennya sebagai pusat budaya dan ruang kolaborasi seni.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengelola Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah berperan dalam kesuksesan Penjor Festival 2025, yang resmi berakhir pada, 1 November 2025.

Setelah berlangsung selama sepekan penuh, rangkaian kegiatan festival budaya ini berjalan lancar dan meriah, menampilkan keindahan tradisi Bali melalui berbagai pameran, lomba, dan pertunjukan seni yang mengangkat filosofi Penjor sebagai simbol keseimbangan dan
kemakmuran.

Baca juga: Dominan Hujan Ringan, Cek Prakiraan Cuaca Bali Selasa 4 November 2025

Puncak acara Penjor Festival yang digelar pada 31 Oktober hingga 1 November diwarnai antusiasme luar biasa dari masyarakat dan wisatawan.

Beragam kegiatan seperti Lomba Barong, Mekendang Tunggal, Balaganjur, Pameran Ogoh-Ogoh Mini, serta Pertunjukan Kolosal Sanggar Saba Sari dan penampilan musisi Bagus Wirata menjadi sorotan utama.

Turut hadir dalam acara ini Kabid Bidang Pemasaran Dispar Badung Ni Luh Ayu Rai Sarisarmini, serta Dr. I Gede Arta, A.P., S.H., M.Si., Camat Kuta Selatan yang hadir mewakili Bupati Badung, sebagai bentuk dukungan nyata Pemerintah Kabupaten Badung terhadap pelestarian budaya Bali.

Ch. Rossie Andriani, Direktur Operasional GWK Cultural Park, menyampaikan rasa terima kasih untuk seluruh seniman, pengrajin, komunitas budaya, dan tamu undangan yang telah berpartisipasi dalam festival ini.

“Kami sangat berterima kasih atas dukungan masyarakat Bali, para seniman, serta Pemerintah Kabupaten Badung yang telah bersama-sama mewujudkan semangat Penjor Festival. Keterlibatan semua pihak menunjukkan bahwa GWK benar-benar menjadi rumah bagi ekspresi budaya Bali yang hidup dan berkembang,” ujar Ch. Rossie Andriani ditulis, Senin (3/11/2025).

Melalui penyelenggaraan Penjor Festival ini, GWK menegaskan komitmennya untuk terus menjadi pusat budaya dan ruang kolaborasi bagi pelaku seni serta masyarakat Bali.

Rossie menyampaikan harapan agar kegiatan ini dapat terus berlanjut setiap tahun sebagai wujud nyata dedikasi GWK dalam menjaga, mengembangkan, dan memperkenalkan kekayaan budaya Bali ke tingkat nasional dan internasional.

Penjor Festival adalah sebuah perayaan budaya di Bali yang menampilkan filosofi dan keindahan simbol Penjor sebagai lambang keseimbangan, kemakmuran, dan hubungan spiritual antara manusia dan alam.

Penjor Festival merupakan ajang tahunan yang diselenggarakan di Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park, Bali, untuk merayakan dan menghidupkan kembali makna filosofis Penjor melalui seni dan kreativitas. 

Baca juga: Wisatawan Asal Jakarta Ditemukan Tewas Setelah Terjatuh ke Sungai di Ubud Bali

Festival ini berlangsung selama sepekan dan diisi dengan:

Lomba seni tradisional seperti Barong, Mekendang Tunggal, dan Balaganjur

Pameran budaya seperti Ogoh-Ogoh Mini dan kerajinan lokal

Pertunjukan kolosal dan musik oleh sanggar seni dan musisi Bali

Partisipasi komunitas budaya dan dukungan pemerintah daerah

Tujuan utama festival ini adalah untuk memperkuat identitas budaya Bali, memperluas apresiasi terhadap tradisi lokal, dan menjadikan GWK sebagai pusat ekspresi seni dan budaya yang hidup dan berkembang.