Edukasi Cinta Bumi, Siswa di Sukoharjo Ubah Limbah Kantin Jadi Produk Lewat Maggot
Dari limbah kantin jadi pakan ternak, siswa Sukoharjo ubah sampah jadi solusi. Mereka belajar wirausaha, keamanan pangan, dan cinta lingkungan.
Ringkasan Berita:
- Sisa makanan kantin diolah siswa jadi pakan dan kompos.
- Maggot jadi solusi limbah, siswa belajar wirausaha sosial berkelanjutan.
- Sekolah ajarkan keamanan pangan dan pilah sampah sejak dini.
TRIBUNNEWS.COM, SUKOHARJO — SMK Negeri 2 Sukoharjo Jawa Tengah menerapkan pendekatan edukatif dalam pengelolaan lingkungan sekolah melalui program Edukasi Cinta Bumi.
Salah satu kegiatan utama adalah pemanfaatan limbah kantin untuk budidaya maggot, yang kemudian diolah menjadi produk bernilai guna.
Maggot, atau larva lalat Black Soldier Fly (BSF), digunakan sebagai agen biokonversi untuk mengurai limbah organik.
Sisa makanan dari kantin sekolah dikumpulkan dan dijadikan media budidaya maggot, yang hasilnya dimanfaatkan sebagai pakan ternak atau bahan kompos.
Inisiatif serupa juga dikembangkan di Depok dan Desa Sukobubuk, Jawa Tengah, sebagai bagian dari upaya membangun ekonomi sirkular berbasis masyarakat.
Kegiatan ini menjadi bagian dari sesi praktik kewirausahaan sosial berbasis lingkungan yang diikuti oleh 300 siswa.
Mereka belajar mengolah limbah menjadi produk yang dapat dipasarkan, sekaligus memahami prinsip usaha berkelanjutan dan dampak sosial dari pengelolaan sampah.
Selain budidaya maggot, siswa juga memanfaatkan limbah kayu dari jurusan teknik untuk membuat produk kerajinan.
Kampanye pengurangan emisi kendaraan melalui penggunaan sepeda juga diterapkan sebagai bagian dari edukasi lingkungan.
Kepala SMK Negeri 2 Sukoharjo, Tuti Mahriah, menyatakan bahwa pendekatan ini bertujuan membentuk karakter siswa yang peduli terhadap lingkungan dan memiliki keterampilan praktis.
“Kami ingin siswa tidak hanya tahu teori, tapi juga bisa menerapkan langsung solusi lingkungan di sekitar mereka,” ujar Tuti Mahriah, dikutip Sabtu (1/11/2025).
Seluruh kegiatan tersebut merupakan bagian dari program Bijak Jajan Cinta Bumi, yang dilaksanakan melalui kerja sama antara sekolah dan pihak swasta.
Baca juga: Geger Komet 3I/Atlas Disebut Pesawat Alien, BRIN: Itu dari Luar Galaksi, Usianya 7 Miliar Tahun
Sebagai fasilitator, program ini didukung oleh Garudafood Group yang menyediakan materi edukasi, sarana pemilahan seperti Dropbox Sampah Kemasan (DSK), serta mendukung pelatihan kewirausahaan sosial dan edukasi keamanan pangan.
Program ini dirancang untuk mengenalkan aspek keamanan pangan dan pengelolaan sampah kepada siswa.
Materi yang disampaikan mencakup cara membaca label kemasan, memeriksa izin edar, dan memperhatikan tanggal kedaluwarsa sebelum membeli makanan.
| Bupati Bogor Rudy Susmanto Sambut Baik dan Dukung Penuh Program PSEL di Wilayah Bogor Raya |
|
|---|
| Temuan ECOTON soal Mikroplastik di Udara: Ditemukan di 18 Wilayah, Tertinggi di Jakarta |
|
|---|
| Anak Usaha Emiten IMPC Sinergi dengan Perusahaan Jepang, Garap Limbah Plastik di RI |
|
|---|
| Maestro Pedalangan Ki Anom Suroto Tutup Usia, Keluarga Ungkap Pesan Terakhirnya |
|
|---|
| Profil Ki Anom Suroto, Dalang Legendaris yang Meninggal pada Usia 77 Tahun |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.