Pelaku UMKM di Jateng Mendapat Pelatihan AI Terkait Pemasaran Produk
Para peserta mendapat pelatihan membuat berbagai produk minuman herbal dan kue tradisional, sekaligus diperkenalkan pada penggunaan teknologi AI
Ringkasan Berita:
- 50 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mendapatkan pelatihan minuman herbal dan kue tradisional di Semarang, sebagai upaya membuka peluang usaha dan lapangan kerja.
- Peserta dilatih membuat produk kuliner berbasis rempah, menggunakan teknologi AI
- Kegiatan dilanjutkan dengan pendampingan intensif selama tiga minggu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Yayasan Indonesia Setara (YIS) bekerja sama dengan ESPAS Indonesia menggelar pelatihan aneka produk lokal minuman herbal dan kue tradisional di Pendopo Taman Pelangi, Jalan Ringin Bhakti Raya, Kramas, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (31/10/2025).
Kegiatan bertajuk 'Warisan Rasa, Buka Peluang Usaha dan Lapangan Kerja' ini diikuti 50 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Para peserta mendapat pelatihan membuat berbagai produk minuman herbal dan kue tradisional, sekaligus diperkenalkan pada penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) mendukung pemasaran produk mereka.
Baca juga: Dorong Peningkatan Ekonomi, Diskominfo Kota Tangerang Beli Pelatihan Afiliator Digital untuk KIM
Founder Yayasan Indonesia Setara, Sandiaga Uno mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk komitmen YIS dalam membuka kesetaraan kesempatan kerja, terutama bagi anak muda, penyandang disabilitas, dan perempuan.
"Kami ingin perempuan dapat mandiri secara ekonomi dan memiliki kesetaraan dalam berkarya," ujar Sandiaga Uno dalam keterangan tertulis, Sabtu (1/11/2025).
"Melalui pelatihan seperti ini, mereka tidak hanya belajar keterampilan, tetapi juga mendapatkan akses terhadap peluang usaha yang nyata," bebernya.
Ia menambahkan, pelatihan di bidang kuliner menjadi salah satu program yang paling diminati dan berdampak karena mudah dipraktikkan serta cepat menghasilkan.
"Dengan dukungan AI, para ibu juga bisa lebih mudah mempromosikan produknya secara daring," kata dia.
Berbasis Rempah
Ketua Umum ESPAS Indonesia, Dewi Herawati menjelaskan dalam sesi Kick-Off Program, peserta dilatih membuat minuman herbal berbasis rempah yang memiliki khasiat bagi kesehatan dan kebugaran.
Menariknya, bahan-bahan yang sama kemudian diolah menjadi kue tradisional, sehingga tidak ada bahan yang terbuang.
Selain keterampilan memasak, peserta juga diajarkan menggunakan aplikasi ChatGPT untuk membuat konten promosi digital.
Baca juga: PDIP Dorong Perempuan Jadi Penggerak Ekonomi Kreatif, Darmadi: Makna Berdikari yang Sesungguhnya
Mereka bahkan langsung ditantang membuka pre-order produk pada hari yang sama.
Hasilnya, total 52 pesanan berhasil diperoleh dalam sehari.
"Lima peserta tercepat mendapat bantuan modal berupa bahan baku," imbuhnya.
Setelah sesi pelatihan tatap muka, kegiatan akan dilanjutkan dengan pendampingan intensif selama tiga minggu.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Yayasan Indonesia Setara (YIS)
Kecerdasan Buatan (AI)
Sandiaga Uno
SDG08-Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
| Keripik dan Pizza Olahan Kentang Garut Berpeluang Jadi Produk Unggulan |
|
|---|
| Sandiaga Uno Dorong IKA UC Surabaya Menjadi Penggerak Ekonomi Kreatif dan Inovasi Sosial |
|
|---|
| AI Bisa Deteksi Penyakit Mulai Diabetes hingga TBC, Bakal Gantikan Peran Dokter? |
|
|---|
| Sandiaga Uno Dorong Ibu Rumah Tangga Mandiri Lewat Wirausaha Kuliner |
|
|---|
| Sandiaga Uno: Perempuan Hebat, UMKM Kuat, Ekonomi Meningkat |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.