Program Makan Bergizi Gratis
133 Siswa di Lembang Bandung Barat Keracunan MBG, 30 Masih Dirawat
30 korban keracunan MBG diantaranya masih menjalani perawatan medis di sejumlah fasilitas kesehatan (Faskes).
Ringkasan Berita:
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG BARAT - Jumlah siswa yang menderita keracunan makan bergizi gratis (MBG) di di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat bertambah menjadi 133 orang.
Dari jumlah tersebut, 30 diantaranya masih menjalani perawatan medis di sejumlah fasilitas kesehatan (Faskes).
"Data per jam 7 tadi pagi, data diduga keracunan MBG ada 133 orang, 103 sudah pulang dan 30 masih dirawat," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan KBB, Lia N Sukandar, Rabu (29/10/2025).
Baca juga: 115 Siswa di Desa Cibodas Lembang Bandung Barat Diduga Keracunan MBG
Lia mengungkapkan, ada 4 titik penanganan korban keracunan MBG. Mulai dari Puskesmas Cibodas, Klinik Sespim Polri, RSUD Lembang, dan Posko Desa Cibodas.
"Di posko desa sudah kosong, paling banyak dirawat di RSUD Lembang," ungkapkannya.
Keracunan MBG terjadi di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Bandung Barat, Selasa (28/10/2025). Keracunan dialami oleh siswa dengan berbagai jenjang, mulai SD, SMP, hingga SMK.
Mereka mengalami gejala seperti mual, pusing, sakit perut, dan muntah usai menyantap menu MBG di sekolah.
Di RSUD Lembang, ada 19 pasien korban keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih menjalani perawatan. Mereka terdiri atas 18 siswa dan satu orang tua.
"Per pagi ini jam delapan, jumlah pasien yang berkunjung akibat keracunan makanan sekitar 21 orang, yang dirawat 19 orang," kata Direktur Utama (Dirut) RSUD Lembang, Muhammad Hidayat, di RSUD Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Rabu (29/10/2025).
Hidayat mengungkapkan, pasien korban MBG yang dirujuk ke RSUD Lembang mengalami gejala sakit perut, mual, sesak napas, dan muntah-muntah. Kondisi mereka terus membaik selama menjalani perawatan.
Baca juga: Data Resmi Keracunan MBG Kini Terpusat di Kemenkes
"Hampir semuanya mengalami perbaikan. Yang tadi malam gangguan pencernaan, sesak, sekarang sudah berkurang. Menunggu visit dokter dan mudah-mudahan hari ini diperbolehkan pulang," ungkapnya.
Dari keterangan para pasien, mereka mulai mengalami gejala sakit perut, mual, hingga pusing setelah mengonsumsi MBG di sekolah. Pasien-pasien rujukan mulai dari ke RSUD Lembang sejak sore menjelang malam.
"Hasil wawancara setelah makan dari makanan di sekolah jam 10 jam 11 mulai agak siang ke sore mulai ada bergejala. Mulai magrib mulai berdatangan (ke RSUD Lembang). Pertama kita menyiapkan 6 bed tapi kunjungan datang terus sampai malam kita siapkan sampai 24 bed," ujarnya.
BGN Turunkan Tim
Badan Gizi Nasional (BGN) menerjunkan tim khusus untuk menginvestigasi penyebab dan merumuskan langkah mitigasi.
Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan tim khusus diterjunkan untuk mencari tahu penyebab serta membuat kajian lebih lanjut untuk antisipasi ke depan.
Baca juga: SD di Bengkulu Larang Wali Murid Menggugat Kasus Keracunan MBG dan Minta Bayar Ompreng yang Hilang
Sumber: Tribun Jabar
Program Makan Bergizi Gratis
| BGN Jawab Tudingan Menyogok Pembuat Konten Positif Soal MBG |
|---|
| Bertemu Dua Wakil Ketua Umum Kadin, Gapembi Bahas Kolaborasi Program Makan Bergizi Gratis |
|---|
| Dapur SPPG Banyuanyar 3 Solo Ditutup Sementara, Ini Penyebabnya |
|---|
| Penyebab Gaji Relawan Dapur MBG di Takalar Dipotong dan Upah Lembur Tak Dibayar, Protes ke SPPG |
|---|
| Saran Brasil Buat Pelaksanaan MBG di Indonesia: Buat Dapur di Sekolah |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.