Selasa, 9 September 2025

Dorong Pemerataan Layanan, Pertemuan Ilmiah Tahunan Kedokteran Nuklir Digelar di Samarinda

Pemilihan Samarinda sebagai lokasi PIT mencerminkan upaya nyata pemerataan layanan kesehatan berteknologi tinggi di luar Pulau Jawa.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Erik S
Istimewa
PERTEMUAN ILMIAH - Gubernur Kalimantan Timur, H. Rudi Mas’ud meninjau booth teknologi kedokteran nuklir pada ajang PIT XXVII PKN-TMI di Samarinda, (5/9/2025) untuk mencerminkan upaya nyata pemerataan layanan kesehatan berteknologi tinggi di luar Pulau Jawa 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perhimpunan Kedokteran Nuklir dan Teranostik Molekuler Indonesia (PKN-TMI) menegaskan komitmennya memperluas akses kedokteran nuklir ke seluruh wilayah Indonesia melalui penyelenggaraan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) ke-27 di Samarinda, Kalimantan Timur, 4–6 September 2025.

Ketua PKN-TMI, dr. Yustia Tuti, SpKN(K), menyampaikan bahwa pemilihan Samarinda sebagai lokasi PIT mencerminkan upaya nyata pemerataan layanan kesehatan berteknologi tinggi di luar Pulau Jawa.

“Pemilihan Samarinda sebagai lokasi mencerminkan komitmen kami untuk memperluas akses ilmu dan layanan kedokteran nuklir di seluruh Indonesia, tidak hanya di Pulau Jawa,” ujar dr. Yustia Tuti dalam keterangan tertulis, Jumat (5/9/2025). 

Baca juga: Indonesia Perlu Dokter Spesialis Kedokteran Nuklir untuk Perawatan Pasien Onkologi

Dikatakannya, PIT ke-27 mengusung tema Strengthening Nuclear Medicine and Molecular Theranostic Role in Multidisciplinary Approach of Personalized Medicine yang bertujuan memperkuat kontribusi kedokteran nuklir dalam pengobatan presisi melalui pendekatan multidisiplin.

Beberapa agenda strategis yang diusung antara lain: integrasi kedokteran nuklir dalam praktik klinis di bidang onkologi, neurologi, kardiologi, dan urologi; peningkatan kompetensi SDM di bidang kedokteran nuklir dan platform berbagi riset, inovasi, serta teknologi radiofarmaka terbaru.

"Juga pengembangan layanan kedokteran nuklir di luar Jawa, khususnya Kalimantan, perluasan jejaring profesional dan kolaborasi nasional maupun internasional," katanya.

Acara dibuka oleh Gubernur Kalimantan Timur, H. Rudi Mas’ud, diisi rangkaian kegiatan berlangsung di dua lokasi yakni workshop di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie pada 4 September, serta sesi utama di Hotel Mercure Samarinda pada 5–6 September 2025.

“Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menyambut baik terselenggaranya PIT ini. Kehadiran para ahli kedokteran nuklir di Samarinda menjadi langkah penting untuk pemerataan layanan kesehatan berteknologi tinggi di luar Pulau Jawa,” kata Gubernur Rudi Mas’ud.

Ketua panitia, dr. Ryan Yudistiro, Sp.KNTM mengatakan, PIT ke-27 juga menjadi ajang memperkuat peran kedokteran nuklir dalam merawat pasien kanker sekaligus mempererat silaturahmi antar sejawat.

“Pakar-pakar kedokteran nuklir hadir di Samarinda untuk berbagi perkembangan ilmu pengetahuan dan pengalaman, sekaligus memperluas sosialisasi manfaat kedokteran nuklir di masyarakat,” ujarnya.

Baca juga: Dokter Muda Sambut Positif Rencana Pemerintah Bangun 30 Fakultas Kedokteran di Indonesia

PIT ke-27 menghadirkan 48 pembicara dari dalam dan luar negeri, dengan rangkaian acara meliputi seminar ilmiah multidisiplin, presentasi penelitian, pameran teknologi radiofarmaka, seminar awam, serta kegiatan bakti sosial.

Seluruh workshop dan simposium telah terdaftar di Plataran Sehat, platform pembelajaran digital resmi Kementerian Kesehatan RI.

Penyelenggaraan ini mendapat dukungan dari berbagai lembaga, termasuk Kementerian Kesehatan RI, BRIN, BAPETEN, serta organisasi profesi seperti IDI, IAI, PARI, AFISMI, dan PPNI. 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan