Jumat, 7 November 2025

Kurikulum Merdeka

Kunci Jawaban Pendidikan Agama Islam Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka Hal 258: Daulah Syafawi

Simak berikut merupakan kunci jawaban buku Pendidikan Agama Islam kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka halaman 258 bab 10: Daulah Syafawi

|
TribunJabar.id/Rizal Jalaludin
KEGIATA BELAJAR - Siswa kelas 1 SDN Cibitung yang berlokasi di Desa Pasirpanjang, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Simak berikut merupakan kunci jawaban buku Pendidikan Agama Islam kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka halaman 258 bab 10: Daulah Syafawi. 

TRIBUNNEWS.COM – Buku pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka halaman 258 bab 10  mempelajari tentang Peradaban pada Masa Syafawi dan India Mughal.

Salah satu materi yang dibahas pada buku pelajaran buku pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka halaman 258, karangan Suryatini Iis, dkk. terbitan Kemdikbud Ristek tahun 2022 yakni Sejarah Daulah Syafawi.

Daulah Syafawi adalah kerajaan Islam yang berdiri di Persia (Iran) pada tahun 1501 M oleh Syah Ismail I.

Kerajaan ini menjadikan Syiah Itsna Asyariah sebagai mazhab resmi negara.

Pada masa Syah Abbas I, Syafawi mencapai masa kejayaan di bidang politik, ekonomi, dan kebudayaan.

Namun, setelahnya kerajaan melemah karena konflik internal dan akhirnya runtuh pada 1736 M. Daulah Syafawi berpengaruh besar dalam membentuk identitas Iran modern.

 Pada latihan soal kali ini, siswa diminta menjawab pertanyaan terkait aktivitas yang ada dalam halaman tersebut.

Sebagai catatan, sebelum melihat kunci buku pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka halaman 258 siswa diminta untuk terlebih dahulu menjawab soal secara mandiri.

Kunci jawaban ini digunakan sebagai panduan dan pembanding oleh orang tua untuk mengoreksi pekerjaan anak.

Kunci Jawaban Pendidikan Agama Islam Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka Halaman 258: Sejarah Daulah Syafawi.

Kunci Jawaban Pendidikan Agama Islam Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka Halaman 258

Aktivitas 11

Baca juga: Kunci Jawaban Pendidikan Agama Islam Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka Hal 10: Aktivitas 7

Setelah mempelajari materi hikmah dari Sejarah Daulah Syafawi di Persia dan Mughal di India, renungkan pertanyaan berikut, dan tuliskan jawabannya dengan sejujurnya!

1. Perilaku apa saja yang selalu kalian lakukan dalam kehidupan sehari-hari? Apa alasannya?

Jawaban :

Beberapa perilaku yang selalu saya lakukan dalam kehidupan sehari-hari adalah:

Membantu orang lain, baik itu teman, keluarga, atau orang di sekitar saya.

Saya percaya bahwa tolong-menolong adalah prinsip yang sangat dianjurkan dalam agama Islam.

Seperti yang diajarkan dalam sejarah peradaban Islam, termasuk masa Daulah Syafawi dan Mughal, di mana pemimpin-pemimpin mereka sering menunjukkan sikap peduli terhadap masyarakat.

Berbicara dengan sopan kepada orang lain.

Saya selalu berusaha menjaga ucapan dan cara berbicara, karena saya ingin menghormati orang lain dan menciptakan hubungan yang baik, seperti halnya sikap toleransi yang diterapkan oleh para pemimpin pada masa tersebut.

 2. Perilaku mana yang kadang-kadang dilakukan, kadang-kadang juga belum dilakukan? Apa alasannya?

Jawaban :

Perilaku yang kadang-kadang saya lakukan adalah:

Berbagi pengetahuan atau membantu teman belajar. Kadang-kadang saya melakukannya, terutama ketika teman membutuhkan bantuan dalam memahami pelajaran.

Namun, kadang-kadang saya juga merasa malas atau terburu-buru dengan pekerjaan saya sendiri.

Saya sadar bahwa berbagi ilmu itu sangat penting, seperti yang dicontohkan oleh para ilmuwan di zaman Daulah Mughal yang sering berbagi pengetahuan.

Menjaga kebersihan lingkungan. Saya berusaha menjaga kebersihan di sekitar saya, tetapi terkadang saya masih kurang konsisten.

Misalnya, ada kalanya saya terlalu sibuk atau tidak sadar bahwa ada sampah di sekitar saya.

Padahal, kebersihan adalah bagian dari etika yang sangat dihargai dalam peradaban Islam, yang mengajarkan kita untuk menjaga kebersihan sebagai bagian dari iman.

 3. Perilaku mana yang belum pernah kalian lakukan? Apa alasannya?

Jawaban:

Perilaku yang belum pernah saya lakukan adalah:

Memberikan bantuan besar kepada yang membutuhkan, seperti menyumbang untuk pembangunan masjid atau rumah yatim.

Alasan saya belum melakukannya adalah karena saya merasa belum memiliki cukup uang atau waktu untuk terlibat dalam kegiatan sosial seperti itu.

Namun, saya mengakui bahwa kontribusi terhadap masyarakat sangat penting, seperti yang dicontohkan oleh para pemimpin dan rakyat pada masa Daulah Syafawi dan Mughal, yang selalu berusaha memberi manfaat bagi umat.

Berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial besar atau dakwah yang melibatkan banyak orang.

Saya merasa belum memiliki keberanian atau waktu untuk melakukannya, tetapi saya tahu bahwa ini adalah bentuk kontribusi untuk memperbaiki masyarakat, sebagaimana yang dilakukan oleh pemimpin besar di masa lalu.

 4. Apa yang akan dilakukan terhadap kebiasaan kalian tersebut, setelah mempelajari materi ini

Jawaban:

Setelah mempelajari materi ini, saya akan berusaha untuk:

Meningkatkan kepedulian terhadap sesama, seperti yang dicontohkan oleh kepemimpinan di masa Daulah Mughal yang penuh dengan toleransi dan perhatian terhadap rakyat.

Saya akan lebih rajin membantu teman atau orang lain yang membutuhkan, serta berbagi pengetahuan dengan lebih giat.

Menjadi lebih konsisten dalam menjaga kebersihan, karena kebersihan adalah sebagian dari iman, dan itu penting dalam kehidupan sehari-hari.

Saya akan berusaha menjaga kebersihan di lingkungan saya dan mengingatkan teman-teman untuk juga melakukannya.

Berusaha lebih aktif dalam membantu kegiatan sosial atau memberikan kontribusi bagi masyarakat, walaupun dalam bentuk yang kecil.

Saya akan mencari kesempatan untuk menyumbangkan tenaga atau waktu dalam kegiatan yang bermanfaat untuk orang banyak, sebagai bentuk kontribusi untuk kemajuan umat, sebagaimana yang ditunjukkan dalam sejarah peradaban Islam.

Lebih disiplin dan bertanggung jawab dalam semua perilaku yang saya lakukan, karena saya ingin menjadi pribadi yang lebih baik dan membawa dampak positif bagi lingkungan saya, sesuai dengan contoh teladan yang saya pelajari dari sejarah Daulah Syafawi dan Mughal.

Pelajaran lain yang bisa diambil dari terjadinya kemunduran Daulah Mughal adalah dikarenakan lemahnya kompetensi dan kepemimpinan penguasa.

Sehingga, hal ini menimbulkan perebutan kekuasaan, kebijakan politik yang tidak tepat dan menjadi bumerang bagi pemerintahan, tumbuhnya fanatisme, sampai terjadi disintegrasi bangsa.

Hal tersebut menjadi pembelajaran bagi kita bahwa dalam memimpin diperlukan kompetensi dari seorang pemimpin.

Maju mundurnya sebuah pemerintahan akan banyak ditentukan juga oleh kemampuan pemimpin dalam menentukan kebijakan, dalam menangani masalah-masalah.

Untuk peradaban Islam yang lebih maju, dibutuhkan generasi yang cerdas dan berkualitas.

Oleh karenanya, kalian harus mengasah jiwa kepemimpinan kalian, mengasah jiwa peduli kalian, mengasah daya kritis kalian.

Sehingga, mampu memberikan gagasan untuk pemecahan atas permasalahan yang dihadapi.

Rasulullah saw. bersabda bahwa setiap orang adalah pemimpin, akan dimintai pertanggungjawaban tentang yang dipimpinnya.

*) Disclaimer:

  • Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.
  • Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.

(Tribunnews.com/Namira)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved