Dari Jawa Timur hingga Papua, Sekolah Akan Laksanakan Tes Kemampuan Akademik 2025 Berbasis Digital
Berbagai wilayah Indonesia tengah menyiapkan pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) 2025.
Ringkasan Berita:
- Secara nasional, lebih dari 3,5 juta siswa akan mengikuti TKA 2025
- Di Jawa Timur, sebanyak 3.026 sekolah melaksanakan TKA secara daring penuh.
- Seluruh sekolah di Lampung siap melaksanakan TKA baik untuk SMA maupun SMK.
Fahdi Fahlevi/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Pemerintah daerah di berbagai wilayah Indonesia tengah menyiapkan pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) 2025, yang akan digelar serentak pada 3–9 November 2025 untuk jenjang SMA/MA dan SMK/MAK.
Ujian ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk memperkuat sistem asesmen pendidikan nasional berbasis digital sekaligus memetakan kemampuan akademik siswa di seluruh daerah.
Jawa Timur: 390 Ribu Siswa Siap Ujian
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai, mengatakan seluruh sekolah di wilayahnya telah siap mengikuti TKA. Total 390.186 siswa dari 4.323 sekolah akan mengikuti ujian secara serentak pada 3–6 November 2025.
“PLN sudah menyiapkan UPS dan genset cadangan agar ujian berjalan tanpa gangguan,” ujar Aries, memastikan dukungan teknis seperti pasokan listrik dan jaringan internet tetap stabil, terutama di daerah terpencil.
Ia juga mengingatkan para siswa agar mempersiapkan diri dengan baik dan tidak menganggap remeh ujian ini.
Lampung: Hasil TKA Jadi Data Awal Peningkatan Mutu
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, Thomas Americo, menyebut seluruh sekolah di daerahnya siap melaksanakan TKA baik untuk SMA maupun SMK.
“Simulasi sudah dilakukan di semua sekolah dan hasilnya lancar tanpa kendala. Program ini sangat bagus sebagai benchmark awal untuk penguatan kemampuan siswa,” ujar Thomas.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan sekolah-sekolah di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal), serta menyiapkan solusi jaringan internet bersama penyedia layanan lokal.
“Pak Gubernur juga memantau langsung dan meminta agar semua layanan di lapangan berjalan aman,” tambahnya.
Papua dan Biak Numfor: Integritas Jadi Prioritas
Semangat yang sama terlihat di Papua, di mana pemerintah daerah memastikan pelaksanaan TKA berjalan lancar dan berintegritas.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Biak Numfor, Kamaruddin, menegaskan bahwa TKA bukan penentu kelulusan, melainkan alat pemetaan kemampuan akademik siswa.
“TKA itu penting karena hasilnya dapat digunakan saat mendaftar ke perguruan tinggi negeri maupun akademi kedinasan,” ujarnya.
Kamaruddin menjelaskan, mata pelajaran yang diujikan meliputi Bahasa Indonesia, Matematika, dan Bahasa Inggris, disertai pilihan bidang lain sesuai minat siswa.
Ia menegaskan pentingnya menjaga kejujuran selama ujian:
“Kami mengingatkan sekolah agar tidak ada praktik sedekah nilai. Biarkan hasil TKA menjadi cerminan kemampuan sebenarnya.”
Ujian Digital Nasional: Transformasi Asesmen Pendidikan
| Peningkatan Mutu Pendidikan Tinggi Jadi Kunci Tingkatkan SDM Berdaya Saing |
|
|---|
| Kunci Jawaban PJOK Kelas 4 Kurikulum Merdeka Halaman 181-183 Bab 5, Uji Kompetensi Pilihan Ganda |
|
|---|
| Kunci Jawaban Pendidikan Agama Islam Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka Hal 197: Pantun Islami |
|
|---|
| Apa Itu TKA Susulan? Siapa Saja yang Boleh Ikut? Ini Mekanisme dan Penjelasannya |
|
|---|
| Bercita-cita Jadi Ilmuwan, Siswi Sekolah Rakyat Ingin Ubah Sampah Jadi Berkah |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.