Kamis, 7 Agustus 2025

Selain Ketahanan Energi, Pertamina Patra Niaga Kembangkan Inovasi Sosial Lewat Program Ini

Program unggulan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi meraih PROPER Emas dua tahun berturut-turut.

Penulis: Sanusi
Editor: Choirul Arifin
handout
SEKOLAH ANAK - PT Pertamina Patra Niaga menjalankan program Sekolah Anak Percaya Diri (SAPD) Shelter Puanmakari (perempuan mandiri anak percaya diri) di Sulawesi. 

 

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - PT Pertamina Patra Niaga terus berkomitmen terhadap pengembangan inovasi sosial yang berdampak langsung bagi masyarakat. Salah satunya, yaitu program Sekolah Anak Percaya Diri (SAPD) Shelter Puanmakari (perempuan mandiri anak percaya diri).

Program unggulan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi tersebut meraih PROPER Emas dua tahun berturut-turut (2023 dan 2024) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

PROPER Emas adalah peringkat tertinggi dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan yang diselenggarakan oleh KLHK.

Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan yang tidak hanya taat terhadap regulasi lingkungan, tetapi juga menunjukkan keunggulan dalam pengelolaan lingkungan dan kontribusi sosial yang luar biasa

Program ini menjadi percontohan nasional dalam penguatan kapasitas perempuan dan pendampingan anak korban kekerasan berbasis komunitas.
 
“Pertamina Patra Niaga berkomitmen tidak hanya menjaga ketahanan energi nasional, tetapi juga aktif membangun kesejahteraan sosial melalui penerapan prinsip ESG di setiap lini operasional,” ujar Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo, Selasa (5/7/2025).

Program SAPD menjadi salah satu bagian penting dari Puanmakari. Hingga saat ini, terdapat 57 anak aktif mengikuti program SAPD dari total 160 partisipan yang telah terdata.

Program ini didukung oleh tim profesional, termasuk 2 psikolog, 1 konselor, dan 1 guru pendamping, yang secara konsisten memberikan layanan pemulihan dan penguatan mental anak-anak.

Shelter ini juga telah menjadi ruang aman dan pemberdayaan bagi 221 perempuan, yang sebagian besar adalah penyintas kekerasan.

Baca juga: Kurikulum AI Perlu Segera Diterapkan di Sekolah

Para perempuan tersebut tidak hanya mendapatkan layanan pemulihan, tetapi juga pelatihan dan edukasi untuk bangkit secara sosial dan ekonomi.

Shelter Puanmakari saat ini telah menjangkau lebih dari 400 penerima manfaat dan menjadi model rujukan nasional dalam program pemulihan korban kekerasan berbasis komunitas.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan