Demi Ungkap Jaringan Sindikat Narkoba, Polisi Menyamar Jadi Gelandangan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Ketua Umum DPP Gerakan Nasional Anti Narkotika (GRANAT), Henry Yosodiningrat, mengungkap sisi lain dari keberhasilan Polri dalam memusnahkan barang bukti narkotika dalam jumlah besar pada Rabu, 29 Oktober 2025.

Menurutnya, di balik aksi pemusnahan tersebut tersimpan kisah perjuangan panjang dan penuh risiko dari para personel di lapangan.

“Pemusnahan narkoba dalam jumlah besar bukan hasil temuan biasa. Itu buah dari kerja keras, pengintaian, dan penyamaran yang ekstrem. Bahkan, ada anggota yang harus menyamar sebagai gelandangan, hidup dengan segala keterbatasan demi menembus jaringan sindikat,” ujar Henry, Sabtu (1/11/2025).

Henry menekankan bahwa pengungkapan kasus narkoba bukanlah tugas mudah.

Sindikat yang dihadapi aparat bukan kelompok sembarangan, melainkan organisasi yang sistematis, konsepsional, dan terus mengubah modus operandi mereka.

“Polri menghadapi lawan yang sangat rapi dan lihai. Karena itu, saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya. Saya bahkan mengusulkan agar anggota yang berprestasi diberikan penghargaan, seperti kesempatan pendidikan atau pelatihan khusus,” tambahnya.

Baca juga: Presiden Prabowo Hadiri Pemusnahan Narkoba di Polri, Ini Kata Pengamat

Sebagai mitra strategis Polri dan BNN sejak berdiri 26 tahun lalu, GRANAT berkomitmen untuk terus mendukung penuh upaya pemberantasan narkoba.

Henry menegaskan bahwa dukungan moral dan semangat dari masyarakat sipil sangat penting bagi para aparat yang bertugas di garis depan.

“GRANAT akan terus berdiri bersama Polri dan BNN. Ini adalah bentuk pengabdian terhadap bangsa yang tidak mengenal batas,” tutup Henry.