Kamis, 6 November 2025

Proyek Kereta Cepat

Usut Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, KPK Minta Semua Pihak yang Dipanggil Kooperatif

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo mengatakan saat ini masih tahap pemanggilan terhadap pihak-pihak terkait soal proyek tersebut.

Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti
KORUPSI WHOOSH - Keterangan Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo terkait soal penyelidikan kasus dugaan korupsi proyek kereta cepat Whoosh di gedung KPK, Jakarta, Jumat (31/10/2025). Penyidik KPK meminta agar para saksi bisa kooperatif. 

Ringkasan Berita:
  • KPK mengusut kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam proyek Whoosh
  • Saat ini masih tahap pemanggilan terhadap pihak-pihak terkait soal proyek tersebut
  • Budi belum merincikan soal siapa saja pihak yang dimintai keterangan

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam proyek strategis nasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh).

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo mengatakan saat ini masih tahap pemanggilan terhadap pihak-pihak terkait soal proyek tersebut.

Baca juga: 3 Alasan Jokowi Pilih China Ketimbang Jepang untuk Kerja Sama Proyek Whoosh, PSI: Cukup Logis

"Sehingga dari setiap keterangan, informasi, dan konfirmasi yang disampaikan kepada tim penyelidik tentunya akan sangat membantu untuk mengungkap perkara ini," kata Budi kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (31/10/2025).

Meski begitu, Budi belum merincikan soal siapa saja pihak yang dimintai keterangan oleh penyidik lembaga antirasuah tersebut.

Baca juga: Jokowi Sebut Proyek Whoosh Investasi Sosial, Anggota DPR: Tapi Ini Rugi, Siapa yang Mau Bayar?

"Kami pastikan ya teman-teman bahwa penyelidikan perkara KCIC ini masih terus berprogres, tim terus melakukan penelusuran, melakukan pengumpulan keterangan terhadap pihak-pihak yang diduga mengetahui perkara ini," tuturnya.

Dia hanya meminta agar semua pihak yang nantinya dimintai keterangannya sebagai saksi agar kooperatif.

"Kami tentunya juga mengimbau kepada siapa saja pihak-pihak yang diundang dan dimintai keterangan terkait dengan perkara KCIC ini, agar kooperatif dan menyampaikan informasi, data, dan keterangan yang dibutuhkan," ungkapnya.

"Sehingga proses-proses hukum yang sedang berjalan di KPK ini juga bisa berjalan secara progresif," sambungnya.

Penyelidikan kasus ini menjadi sorotan publik setelah mantan Menkopolhukam Mahfud MD secara terbuka berbicara mengenai dugaan mark up dalam proyek tersebut. 

Mahfud, mengutip data dari sejumlah pakar, menyebut adanya perbedaan biaya per kilometer yang sangat signifikan.

"Dugaan mark up-nya gini. Menurut pihak Indonesia, biaya per 1 km kereta Whoosh itu 52 juta US dolar. Tapi di Cina sendiri hitungannya 17 sampai 18 US dolar. Naik tiga kali lipat kan," ungkap Mahfud dalam sebuah kesempatan.

Baca juga: Diduga Ada Mark Up, Legislator Demokrat Desak BPK Audit Proyek Kereta Whoosh

Terkait hal itu, Budi menegaskan KPK sangat terbuka terhadap informasi dari siapa pun, termasuk Mahfud MD, untuk memperkaya bahan penyelidikan.

"KPK sangat terbuka kepada pihak siapapun yang memiliki informasi, memiliki data, memiliki keterangan terkait dengan perkara ini. Silahkan bisa menyampaikan kepada KPK," katanya.

Dalam hal ini, KPK mengungkapkan bahwa penanganan perkara ini telah dimulai sejak awal tahun 2025.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved