Minggu, 2 November 2025

Kemiskinan Masih 8 Persen, Ma’ruf Amin Dorong Wakaf Jadi Penopang Sosial

Ma’ruf Amin menekankan pentingnya penggalangan dana umat melalui wakaf sebagai solusi alternatif dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia. 

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dodi Esvandi
Tribunnews/Fahdi Fahlevi
Wakil Presiden RI ke-13, KH Ma'ruf Amin pada acara diskusi Wakafpreneur yang digelar Forjukafi di Auditorium HM Rasjidi Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (30/10/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mantan Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin, menekankan pentingnya penggalangan dana umat melalui wakaf sebagai solusi alternatif dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia. 

Menurutnya, dana sosial dari masyarakat dapat meringankan beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam menjalankan program-program pemberdayaan.

“Saat ini kita memerlukan banyak dukungan karena masyarakat Indonesia kan masih banyak yang miskin. Ya masih banyak yang miskin, yang masih mencapai 8 persen, bahkan ada yang ekstrem masih. Walaupun antara 1 atau 0, atau 1 persen itu masih ada,” ujar Ma’ruf dalam diskusi Wakafpreneur yang digelar Forjukafi di Auditorium HM Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (30/10/2025).

Ma’ruf menilai wakaf sebagai dana umat memiliki potensi besar untuk memperkuat program sosial pemerintah, terutama dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi.

“Dana-dana seperti hal sosial seperti ini, itu sangat diperlukan. Sehingga tidak membebani APBN, tapi juga dana umat, dari umat untuk umat,” katanya.

Ia juga mendorong agar media dan jurnalis turut berperan dalam mengedukasi masyarakat tentang wakaf, agar gerakan ini bisa lebih luas dan berdampak.

“Selama ini wartawan kan mengurusi berita saja. Ini juga mengurusi wakaf. Langkah ini akan bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat lebih banyak melalui media, berbagai macam media,” pungkasnya.

Baca juga: BWI Ungkap Potensi Wakaf Rp2.000 Triliun, tapi Baru Terkumpul Rp3,5 Triliun 

Sebelumnya, Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI), Kamaruddin Amin, mengungkapkan bahwa potensi aset wakaf di Indonesia sangat besar, mencapai Rp2.000 triliun. 

Ia menyebut terdapat sekitar 451 ribu titik aset wakaf yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Jumlah aset wakaf kita cukup besar, ada sekitar 451 ribu titik di seluruh Indonesia. Menurut asesmen Bank Indonesia, nilainya bisa mencapai Rp2.000 triliun jika dikuantifikasi,” ujar Kamaruddin dalam kesempatan yang sama.

Dengan potensi sebesar itu, wakaf dinilai bisa menjadi kekuatan ekonomi sosial yang strategis, bukan hanya sebagai bentuk kedermawanan, tetapi juga sebagai instrumen pembangunan yang berkelanjutan.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved