Minggu, 2 November 2025

TNI AL Siapkan Pelatihan Khusus Bagi Personel yang Akan Mengoperasikan Kapal Selam Nirawak KSOT

TNI AL menyiapkan pelatihan khusus untuk personel yang akan mengoperasikan kapal selam autonomous (KSOT) alias nirawak buatan PT PAL Indonesia.

Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Ibriza
UJI COBA KSOT - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali, saat ditemui usai uji penembakan kapal selam tanpa awak KSOT, di Markas Koarmada II, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (30/10/2025). Ali mengatakan, untuk mengoperasikan kapal selam nirawak buatan PT PAL ini diperlukan pelatihan khusus. 

Ringkasan Berita:
  • Kapal selam nirawak KSOT dilengkapi teknologi canggih dan AI
  • Dilengkapi sensor untuk mencari sasaran tembak
  • Akan dioperasionalkan untuk pertahanan di jalur pelayaran

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - TNI Angkatan Laut (AL) menyiapkan pelatihan khusus untuk personel yang akan mengoperasikan kapal selam autonomous (KSOT) alias nirawak buatan PT PAL Indonesia.

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan, pengoperasian KSOT tentu membutuhkan pelatihan khusus.

Hal itu, dikarenakan spesifikasi teknologi kapal selam nirawak tersebut menggunakan teknologi canggih dan artificial intelligent (AI).

"Tentu saja pengoperasian ini (KSOT) membutuhkan pelatihan khusus," kata Ali setelah uji coba penembakan kapal selam KSOT di wilayah Koarmada II, perairan Surabaya, Jawa Timur, Kamis (30/10/2025).

"Karena ini full teknologi dan menggunakan AI juga," sambungnya.

Baca juga: PT PAL Siap Produksi 30 Kapal Selam Nirawak Buatan Anak Bangsa di 2026

Ali mengatakan, pelaksanaan uji coba kapal selam autonomous ini sudah berjalan baik.

Torpedo berhasil diluncurkan dari kapal selam KSOT.

"Dari pelaksanaan uji coba ini (KSOT), ini sudah bagus, artinya torpedo ini sudah bisa keluar dari peluncur. Kalau sudah dilengkapi dengan sensor, maka dia akan mencari sasarannya sendiri," jelasnya.

Ia mengungkapkan kapal selam nirawak ini akan dioperasionalkan untuk pertahanan di sejumlah choke point atau jalur pelayaran laut Indonesia.

Baca juga: Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Targetkan 30 Unit Kapal Selam Nirawak KSOT Dapat Dioperasionalkan di 2026

"Semua choke point di Indonesia cukup banyak, harapannya setiap choke point bisa dijaga oleh beberapa KSOT. Satuannya tetap di bawah Koopkasel (Koarmada RI)," kata Ali.

Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin menargetkan sebanyak 30 unit kapal selam autonomous (KSOT) alias nirawak dapat dioperasionalkan di perairan Indonesia pada 2026.

Sjafrie mengatakan, kapal selam KSOT akan dikerahkan untuk menjaga sejumlah wilayah choke point atau jalur pelayaran di laut Indonesia.

"Kita menyimpulkan bahwa Kementerian Pertahanan melaporkan kepada Pak Presiden dan selaku penentu alutsista strategis dari TNI bahwa kita perlu 30 kapal selam autonomous untuk menjaga choke point yang ada di perairan nasional," kata Sjafrie dalam kesempatan yang sama.

Sekilas Tentang KSOT

Kapal selam autonomous (KSOT) atau kapal selam tanpa awak buatan PT PL sempat dipamerkan TNI AL dalam parade alat utama sistem persenjataan utama (Alutsista) puncak HUT ke-80 TNI di Silang Monas Jakarta Pusat pada Minggu (5/10/2025).

KSOT disebut-sebut mampu menyelam di bawah permukaan selama 72 jam, kecepatan jelajah maksimal 20 knot, dan jangkauan maksimum 200 nautical mile.

KSOT itu juga dilengkapi 6 rudal torpedo Black Shark, exocet missile, Integrated Fire Control System (IFCS), dan alat navigasi serta komunikasi yang canggih.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved