Rabu, 5 November 2025

Cak Imin Desak BUMN Naikkan Dana CSR untuk UMKM: Rp500 Miliar Terlalu Kecil, Harusnya Rp2 Triliun

Menko PM Cak Imin menyoroti minimnya alokasi dana CSR dari BUMN untuk pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

Tribunnews/Rizki Sandi Saputra
Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat RI (PM) Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin saat kunjungan kerja ke Hub Collabox Space, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (30/10/2025). Cak Imin akan dorong perusahaan BUMN keluarkan dana CSR sampai Rp2 Triliun untuk UMKM. 

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat RI, Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menyoroti minimnya alokasi dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Dalam kunjungan kerjanya ke Hub Collabox Space, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (30/10/2025), Cak Imin menyebut bahwa dana CSR BUMN untuk UMKM tahun ini hanya sebesar Rp500 miliar. 

Menurutnya, angka tersebut jauh dari cukup untuk mendukung ribuan pelaku usaha kecil yang menjadi tulang punggung ekonomi nasional.

“Tahun ini ternyata CSR BUMN cuma Rp500 miliar setahun. Kecil, untuk kemiskinan dan pemberdayaan,” ujar Cak Imin.

Ia menegaskan bahwa BUMN seharusnya mampu mengalokasikan dana CSR hingga Rp2 triliun per tahun, khusus untuk mendukung UMKM dan sektor ekonomi kreatif.

“Harusnya BUMN jangan Rp500 miliar dong. BUMN itu harusnya Rp2 triliun untuk bantuan UMKM dan Ekraf,” tegasnya.

Cak Imin menyebut pihaknya tengah mengupayakan agar perusahaan-perusahaan BUMN meningkatkan kontribusi CSR mereka, terutama untuk mendukung pelatihan dan program pemberdayaan yang digagas pemerintah.

“Kita akan terus dorong agar seluruh CSR BUMN bisa mensupport pemberdayaan seperti ini, pelatihan bersama yang diinisiasi pemerintah,” ujarnya.

Baca juga: Cak Imin Ingatkan WNI Tak Asal Kerja di Luar Negeri, Khususnya Kamboja

Ia juga mengungkap bahwa saat ini Kemenko PM sedang “itik-itik” atau mengupayakan pendekatan intensif agar BUMN tidak lagi memberikan bantuan yang minim.

“Rp500 miliar terlalu kecil bantuannya untuk pemberdayaan ekonomi. Harus naik sampai Rp1-2 triliun setahun sehingga bisa untuk kolaborasi,” kata Cak Imin.

Menurutnya, penguatan peran UMKM sangat krusial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kemiskinan. 

Ia mengklaim bahwa UMKM saat ini telah berkontribusi sekitar 60 persen terhadap total Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.

“Pemberdayaan UMKM tengah menjadi salah satu fokus kerja utama Kemenko PM. Terutama dalam mendorong penciptaan lapangan kerja dan perluasan akses usaha yang bisa berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat untuk memutus mata rantai kemiskinan,” tutupnya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved