Ahmad M. Ali: Mubes XI Momentum Introspeksi Kembali ke Cita-cita Awal Lahirnya Pemuda Pancasila
Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Ormas Pemuda Pancasila (PP) resmi menggelar Musyawarah Besar (Mubes) XI di Jakarta
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Ormas Pemuda Pancasila (PP) resmi menggelar Musyawarah Besar (Mubes) XI di Jakarta, pada 26–28 Oktober 2025.
Ketua Umum MPN Pemuda Pancasila Japto Soerjosoemarno menegaskan bahwa Mubes XI bukan hanya agenda pergantian kepemimpinan, tetapi juga ajang untuk memperkokoh konsolidasi organisasi di seluruh tingkatan.
“Kami ingin menegaskan kembali posisi Pemuda Pancasila sebagai mitra pemerintah yang kritis dan konstruktif dalam menjaga Pancasila serta memperjuangkan kepentingan rakyat,” ujar Japto, Senin (27/10/2025).
Agenda lima tahunan ini pun mengusung tema ‘Memantapkan Konsolidasi Organisasi Sebagai Mitra Pemerintah Dengan Semangat Perjuangan Kembali Kepada UUD 1945 (Sesuai Naskah Asli 18 Agustus 1945) Dalam Menuju Indonesia Emas.’
Japto menambahkan, PP harus menjadi kekuatan sosial yang membantu pemerintah mewujudkan Indonesia Emas 2045, dengan tetap berpijak pada nilai-nilai dasar Pancasila dan semangat kebangsaan.
“Kader Pemuda Pancasila di seluruh Indonesia harus hadir di tengah rakyat, membantu mengatasi persoalan sosial, menjadi perekat kebangsaan, dan bukan sumber perpecahan,” tegasnya.
Sementara, Wakil Ketua Umum MPN PP Ahmad M Ali menyampaikan usia organisasi yang kini mencapai 66 tahun merupakan perjalanan panjang yang penuh dinamika.
Dia mengakui, tidak mudah bagi PP untuk menjaga relevansi di tengah perubahan zaman, namun organisasi bertekad melakukan pembenahan besar-besaran.
“Perjalanan panjang ini bukan hal yang mudah untuk dilalui. Kami sadar, perubahan zaman menuntut Pemuda Pancasila untuk terus menyesuaikan diri agar tetap diterima di hati masyarakat,” ujarnya.
Menurut Ahmad, Mubes XI menjadi momentum introspeksi bagi seluruh kader untuk melakukan evaluasi dan perbaikan menyeluruh.
Dia pun menegaskan bahwa ke depan Pemuda Pancasila akan fokus pada program-program sosial yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, sebagai bagian dari upaya mengembalikan kepercayaan publik.
“Kalau dulu Pemuda Pancasila dianggap sebagai organisasi penindas rakyat, maka ke depan kami bertekad menjadikan PP sebagai garda terdepan, pengayom, dan pelindung rakyat, sebagaimana cita-cita awal lahirnya organisasi ini,” katanya.
Lebih lanjut, Ahmad mengungkapkan bahwa MPN PP ingin menjadikan seluruh kantor Pemuda Pancasila di Indonesia sebagai “rumah rakyat” tempat masyarakat dapat mencari solusi atas berbagai persoalan sosial dan kemasyarakatan.
Dia juga menekankan tidak akan ada toleransi bagi kader yang masih membawa perilaku premanisme atau merusak citra organisasi.
“Jika masih ada kader yang berperilaku seperti gaya-gaya preman masa lalu, kami akan menegakkan disiplin organisasi, memberikan sanksi tegas, bahkan memecat mereka,” tegasnya.
| Bamsoet Ingatkan Pemuda Pancasila Harus Jadi Kekuatan Sipil yang Konstruktif Membangun Bangsa |
|
|---|
| 3 Ulah Oknum Ormas: Ketua GRIB Jaya Tangsel Serobot Lahan BMKG, Anggota PP Bunuh Polisi-Bacok Jaksa |
|
|---|
| Sosok Muhammad Reza, Ketua PP Tangsel Jadi DPO Usai Kuasai Parkiran RSU Rp 7 M |
|
|---|
| Ormas di Pusaran Pungli: PP Tangsel Dapat Rp 8 Miliar, Trinusa Peras Pedagang Raup Rp5,8 M |
|
|---|
| Ormas Pemuda Pancasila Kuasai Lahan Parkir RSUD Tangsel Sejak Tahun 2017, 31 Anggota Jadi Tersangka |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.