Selasa, 28 Oktober 2025

Hari Santri, Prabowo Restui Pembentukan Ditjen Pesantren Hingga Singgung Resolusi Jihad

Prabowo Subianto menjadikan peringatan Hari Santri Nasional 1447 Hijriah sebagai momentum untuk memperkuat ekosistem pendidikan keagamaan.

|
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Adi Suhendi
Dokumentasi Sekretariat Presiden
PRABOWO - Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara di Jakarta, Senin (20/10/2025). Menurutnya peringatan Hari Santri Nasional 1447 Hijriah sebagai momentum untuk memperkuat ekosistem pendidikan keagamaan. 

Ringkasan Berita:
  • Prioritas pemerintah semakin memperhatikan, melindungi, memperkuat, dan meningkatkan kesejahteraan pondok pesantren
  • Prabowo ungkap kontribusi para santri dalam sejarah bangsa sangat besar
  • Santri harus mampu menjadi bagian dari kemajuan global tanpa kehilangan akar nilai keislaman dan keindonesiaan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menjadikan peringatan Hari Santri Nasional 1447 Hijriah sebagai momentum untuk memperkuat ekosistem pendidikan keagamaan di Indonesia. 

Prabowo menyampaikan bahwa pemerintah telah merestui pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren di bawah Kementerian Agama sebagai langkah konkret memperkuat dan melindungi pondok pesantren di seluruh Tanah Air.

“Saya menyampaikan bahwa saya telah merestui usulan dibentuknya Direktorat Jenderal Pesantren. Ini menunjukkan prioritas strategis pemerintah untuk semakin memperhatikan, melindungi, memperkuat, dan meningkatkan kesejahteraan pondok pesantren,” ujar Prabowo, dikutip Sabtu (25/10/2025).

Ucapan tersebut disampaikan dalam video peringatan Hari Santri Nasional yang ditayangkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Dalam pesannya, ia juga menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh santri, santriwati, kiai, nyai, dan keluarga besar pondok pesantren di Indonesia.

Baca juga: Peringatan Hari Santri Nasional 2025 di Indramayu, Momentum Penguatan Peran Santri

“Saya, Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, menyampaikan Selamat Hari Santri Nasional Tahun 1447 Hijriah. Di Hari Santri ini, kita mengenang semangat juang para santri yang dengan ilmu, iman, takwa, dan cinta tanah air turut merebut serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia,” ujar Presiden.

Prabowo juga mengingatkan kembali bahwa kontribusi para santri dalam sejarah bangsa sangat besar.

Ia mencontohkan peristiwa Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 yang dipelopori KH Hasyim Asyari sebagai satu tonggak perjuangan kemerdekaan. 

Menurutnya, semangat jihad yang digelorakan delapan dekade silam tetap relevan hingga kini, yakni menjaga keutuhan bangsa dengan ilmu dan keimanan.

Baca juga: Ribuan Santri Kebumen Apel Akbar Hari Santri 2025, Seruan Bela Kyai dan Jaga NKRI Menggema

“Kita tidak boleh lupa, Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 atau 1367 Hijriah yang digelorakan KH Hasyim Asyari merupakan tonggak penting dalam sejarah bangsa, sebuah perjalanan menuju Indonesia merdeka yang berdaulat dan bermartabat,” tuturnya.

Lebih lanjut, Prabowo menilai tema Hari Santri Nasional tahun ini, “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia,” mencerminkan tekad santri masa kini untuk terus berkontribusi pada kemajuan bangsa. 

Ia menegaskan bahwa santri harus mampu menjadi bagian dari kemajuan global tanpa kehilangan akar nilai keislaman dan keindonesiaan.

“Saya percaya, santri hari ini bukan hanya penjaga moral bangsa, tetapi juga pelopor kemajuan, menguasai ilmu agama dan ilmu dunia, berakhlak, serta berdaya saing,” ucap Presiden.

Prabowo menutup pesannya dengan ajakan untuk meneguhkan tekad mengawal kemerdekaan menuju peradaban yang berkeadilan, berakhlak, dan bermartabat.

Ia juga menyampaikan doa bagi seluruh santri, santriwati, kiai, dan nyai di seluruh penjuru negeri.

“Sekali lagi, Selamat Hari Santri Nasional 1447 Hijriah. Semoga Allah SWT. senantiasa melindungi dan meridhoi para santri, santriwati, kiai, nyai, dan seluruh rakyat Indonesia,” pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved