Jelang Sumpah Pemuda, PDIP Ingatkan Kejayaan Indonesia Lahir dari Lautan, Bukan dari Tembok Baja
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengingatkan kembali pesan Presiden pertama RI, Soekarno jelang Hari Sumpah Pemuda.
Ringkasan Berita:
- Hasto ingatkan pesan Bung Karno jelang Hari Sumpah Pemuda
- Kemajuan Indonesia bersumber dari kekuatan pertanian dan kelautan
- PDIP menempatkan laut sebagai halaman depan Indonesia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjelang peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober mendatang, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengingatkan kembali pesan Presiden pertama RI, Soekarno tentang pentingnya menjadikan Indonesia sebagai bangsa samudera dan negara maritim yang berdaulat.
Apalagi, didukung dengan penguasaan teknologi, riset, dan inovasi, serta keyakinan pada kekuatan sendiri.
Hal itu disampaikan Hasto saat membuka Focus Group Discussion (FGD) Bidang Pariwisata serta Bidang Kelautan dan Perikanan yang digelar di Kantor DPC PDIP Cirebon, pada Sabtu (25/10/2025).
“Bung Karno pernah mengatakan, kita tidak akan menjadi negara kuat, sentosa, dan sejahtera jika tidak menguasai samudera raya. Kita tak bisa menjadi bangsa yang besar tanpa kembali menjadi bangsa bahari, bangsa pelaut sebagaimana pada masa kejayaan dulu,” ujar Hasto mengutip pesan Bung Karno.
Dia menambahkan, amanat itu disampaikan Bung Karno pada 23 September 1963 dan tetap relevan hingga kini.
Baca juga: Hari Sumpah Pemuda 2025, Generasi Muda Didorong Jaga Persatuan & Nasionalisme di Ruang Digital
“Dalam politik maritim, Bung Karno menggambarkan bahwa kita adalah negara yang disatukan oleh laut,” lanjutnya.
Menurut Hasto, Bung Karno juga menegaskan bahwa kemajuan Indonesia bersumber dari kekuatan pertanian dan kelautan, bukan dari ‘tembok-tembok baja’ yang justru mengabaikan jati diri bangsa.
“Presiden pertama RI berpesan agar kita percaya bahwa kemajuan bangsa lahir dari tanah dan lautnya sendiri. Ketika kita meninggalkan jati diri sebagai bangsa maritim, kita kehilangan arah pembangunan,” terangnya.
Baca juga: Pedoman Hari Sumpah Pemuda 2025: Sejarah, Tema, Logo dan Susunan Upacara dengan Teks Lengkap
Maka dari itu, Hasto menegaskan sejak Kongres IV PDIP, partai menempatkan laut sebagai halaman depan Indonesia.
“Laut bukan keranjang sampah raksasa, tetapi masa depan kita. Ini yang harus kita pahami,” tegasnya.
Menjelang Sumpah Pemuda 28 Oktober, Hasto mengajak seluruh elemen bangsa untuk kembali pada semangat jati diri maritim.
“Momentum ini harus membangunkan spirit kita sekaligus meluruskan paradigma pembangunan yang salah, yang meninggalkan identitas kita sebagai bangsa samudera. Kejayaan Indonesia lahir karena kita menguasai lautan,” pungkas Hasto.
FGD di Cirebon itu turut dihadiri sejumlah Ketua DPP PDIP seperti Wiryanti Sukamdani, Rokhmin Dahuri, Tri Rismaharini, dan Ribka Tjiptaning, bersama para anggota DPR RI Fraksi PDIP.
Narasumber Hendra Sugandhi (Ketua Bidang Perikanan dan Peternakan APINDO) serta Chef Handry Wahyu S menyoroti potensi besar kelautan Cirebon yang dapat dimaksimalkan pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.