Minta Program MBG Dibenahi, Edu Watch Nilai Orang Tua Tak Perlu Khawatir
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan kebijakan strategis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia sejak usia dini.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Edu Watch Indonesia (EWI), Annas Fitrah Akbar, mengatakan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan kebijakan strategis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia sejak usia dini.
Ia meminta masyarakat, khususnya para orang tua murid, agar tidak khawatir dan tetap mendukung program tersebut.
“Program MBG merupakan bentuk nyata kepedulian negara terhadap masa depan anak-anak kita. Niat baik seperti ini harus kita dukung bersama, bukan diragukan. Pemerintah sudah menunjukkan respon cepat dan tegas dalam menangani setiap kendala di lapangan,” ujar Annas melalui keterangan tertulis, Kamis (9/10/2025).

Annas mendukung langkah Presiden Prabowo Subianto yang langsung memerintahkan evaluasi menyeluruh pasca munculnya insiden di beberapa daerah.
Menurutnya, tindakan cepat tersebut menunjukkan kepemimpinan yang responsif dan berorientasi pada perbaikan sistem.
“Presiden tidak menutup mata. Beliau segera memerintahkan audit terhadap dapur penyedia, jalur distribusi, hingga standar menu. Itu menunjukkan bahwa keselamatan dan kualitas gizi anak-anak adalah prioritas utama,” katanya.
Lebih lanjut, Annas menegaskan bahwa orang tua murid tidak perlu khawatir karena pemerintah sedang memperkuat tata kelola program dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari ahli gizi, lembaga pendidikan, hingga pengawas independen.
“Semua langkah korektif sedang dilakukan. Pemerintah memastikan bahan pangan yang digunakan aman, higienis, dan memenuhi standar gizi. Anak-anak kita tetap akan mendapatkan makanan sehat dan bergizi sesuai kebutuhan tumbuh kembangnya,” jelasnya.
Annas juga menilai bahwa program MBG bukan sekadar bantuan makanan, tetapi merupakan investasi jangka panjang untuk mencetak generasi emas Indonesia.
Dengan anak-anak yang sehat, fokus belajar meningkat, prestasi akademik pun bisa lebih baik.
“Program ini bukan sekedar proyek jangka pendek. Namun, strategi besar membangun bangsa melalui gizi dan pendidikan. Maka publik sebaiknya tidak panik, tapi ikut berperan mengawasi dengan cara yang konstruktif,” pungkasnya.
Berikut ringkasan berita mengenai perkembangan terbaru program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah berjalan di Indonesia:
Program MBG Sudah Berjalan di 38 Provinsi
Program Makan Bergizi Gratis (MBG), salah satu program unggulan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran, telah menjangkau 38 provinsi di Indonesia dan melayani lebih dari 4,9 juta penerima manfaat hingga pertengahan 2025.
- Cakupan Wilayah: Program ini telah hadir di seluruh provinsi, termasuk Papua Tengah yang baru bergabung pada Februari 2025.
- Unit Pelayanan: Sebanyak 1.716 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah dibangun untuk mendistribusikan makanan bergizi.
- Anggaran: Hingga Juni 2025, program MBG telah menyerap anggaran sebesar Rp4,4 triliun. Pemerintah menyiapkan tambahan Rp100 triliun untuk keberlanjutan program.
- Sasaran Penerima: Anak-anak sekolah, balita, ibu hamil dan menyusui menjadi target utama program ini.
Program MBG diharapkan terus berkembang hingga akhir 2025 dengan target menjangkau 82,9 juta jiwa dan membangun 32 ribu SPPG di seluruh Indonesia.
Imbas Aksi Staf SPPG, Jatah MBG 8 Sekolah di Lebak Dihentikan, Ada Apa? |
![]() |
---|
Kritikan Pandji Pragiwaksono Pada Komposisi Pejabat BGN: Minim Ahli Gizi |
![]() |
---|
Pembangunan Dapur MBG di Banjarsari Kota Solo Diprotes Warga, Ini Penjelasan Camat |
![]() |
---|
Komnas HAM Akan Turun Lapangan Pantau Pelaksanaan Program MBG |
![]() |
---|
Pandji Pragiwaksono Komentari Program MBG Perlu Dihentikan Sementara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.