Peringatan Hari Batik Nasional jadi Momentum untuk Merayakan Warisan Budaya Indonesia
Peringatan Hari Batik Nasional menjadi momentum penting untuk merayakan warisan budaya Indonesia yang telah diakui dunia.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari Batik Nasional diperingati setiap tanggal 2 Oktober di Indonesia.
Penetapan ini dilakukan setelah UNESCO mengakui batik sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia pada 2 Oktober 2009.
Terkait hal itu, Director Sales and Marketing Savis Tea, Novi mengatakan, peringatan Hari Batik Nasional menjadi momentum penting untuk merayakan warisan budaya Indonesia yang telah diakui dunia.
Baca juga: Hari Batik Nasional, The Palace Jeweler Hadirkan Hadiah dan Promo Cashback Hingga Tiga Juta Rupiah
Ia mengatakan, melalui “Heritage in a Cup, History in a Thread”, pihaknya menghadirkan kekayaan cita rasa teh asli Nusantara untuk menyelami keindahan batik dan teh sebagai dua elemen budaya yang berpadu dalam harmoni dalam peluncuran koleksi teh terbarunya, Batik Tea Series.
"Koleksi ini terinspirasi oleh motif batik khas Indonesia dan dirancang untuk menghadirkan pengalaman multisensori. Dari aroma yang menyegarkan hingga narasi visual yang menenun sejarah," katanya di Jakarta, Senin (29/9/2025).
Menurutnya, Heritage in a Cup, History in a Thread bukan hanya sebuah acara, melainkan sebuah pernyataan tentang bagaimana teh dapat menjadi medium untuk merayakan identitas dan keindahan budaya Indonesia.
"Kami ingin menghadirkan pengalaman yang menyentuh hati. Dimana setiap cangkir teh membawa cerita, setiap aroma menghidupkan kenangan, dan setiap rasa menghubungkan kita dengan akar tradisi. Kolaborasi dengan Alun-alun Indonesia memungkinkan kami untuk menyatukan estetika, sejarah, dan inovasi dalam satu ruang yang elegan," katanya.
"Ini adalah langkah kami untuk terus mengangkat teh Indonesia sebagai simbol gaya hidup yang reflektif, sehat, dan penuh makna," tambahnya.
Makna Hari Batik Nasional
- Pengakuan global atas batik sebagai warisan budaya asli Indonesia.
- Mendorong kebanggaan nasional dan kecintaan terhadap produk budaya lokal.
- Mengajak masyarakat untuk memakai batik sebagai bentuk partisipasi dan pelestarian.
Tradisi dan Perayaan
- Pegawai negeri, pelajar, dan masyarakat umum dianjurkan memakai batik pada 2 Oktober.
- Di berbagai daerah, digelar pameran batik, workshop membatik, dan festival budaya.
- Sekolah dan instansi pemerintah sering mengadakan lomba desain batik atau parade busana batik.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
| Pakai Batik Mewakili Indonesia, Lilypop Curi Perhatian di Istanbul |
|
|---|
| Tangan-Tangan Perempuan Tangguh Tapanuli Selatan Menghidupkan Ekonomi Daerah |
|
|---|
| Batik Tapsel Jadi Wajah Baru UMKM Lokal, Tumbuh Lewat Pembinaan Berkelanjutan |
|
|---|
| Seragam Dinas Baru TNI Warna Sage Green Belum Komunikasi ke DPR, Kapuspen: Jadi Koreksi Buat Kami |
|
|---|
| Bicara Lewat Warisan Budaya: Cerita Tangan Istimewa Anak-anak Tuna Rungu di Rumah Batik TBIG |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.