Senin, 27 Oktober 2025

Menakar Manfaat Pertemuan Abu Bakar Ba'asyir & Jokowi, Pakar: Tepis Isu Negatif, Bagian Politik Etis

Direktur Eksekutif Trias Politika, Agung Baskoro mengungkap manfaat dari pertemuan Presiden ke-7 RI Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir.

Editor: Nuryanti
Tribun Solo/Ahmad Syarifudin
DATANGI JOKOWI - Pendiri Ponpes Al Mukmin Ngruki Abu Bakar Ba'asyir mendatangi Joko Widodo (Jokowi) di kediaman Sumber, Banjarsari, Solo, pada Senin (29/9/2025). Abu Bakar Ba'asyir sengaja mendatangi presiden ketujuh RI ini untuk menyampaikan nasihat agar Jokowi menjadi pembela Islam yang kuat. Direktur Eksekutif Trias Politika, Agung Baskoro mengungkap manfaat dari pertemuan Presiden ke-7 RI Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir. 

TRIBUNNEWS.COM - Direktur Eksekutif Trias Politika, Agung Baskoro mengatakan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dan Pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah, Abu Bakar Ba'asyir sama-sama mendapatkan manfaat atas pertemuan mereka di Rumah Jokowi di Sumber, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Senin (29/9/2025).

Abu Bakar Ba'asyir diketahui mendatangi rumah pribadi Jokowi di Solo sekitar pukul 12.37 WIB.

Keduanya bertemu selama kurang lebih 20 menit.

Abu Bakar Ba'asyir mengaku sempat memberikan nasihat kepada Jokowi agar menjadi pembela Islam yang kuat.

"Saya hanya menasehati. Orang Islam itu wajib menasehati rakyat, pemimpin, dan orang kafir. Pak Jokowi ini orang yang kuat. Mudah-mudahan jadi pembela Islam yang kuat, itu saja," katanya, dikutip dari Tribun Solo.

Di sisi lain, Jokowi mengaku kaget atas kedatangan Abu Bakar Ba'asyir ini.

Karena kehadiran Abu Bakar Ba'asyir ini mendadak dan tidak ada dalam agenda Jokowi.

Senada dengan Abu Bakar Ba'asyir, Jokowi juga mengaku mendapat nasihat dari Pendiri Ponpes Al-Mukmin itu.

“Sangat kaget saya kedatangan beliau. Intinya beliau menasihati saya untuk mengabdi pada Islam,” ungkap Jokowi.

Atas pertemuan itu, Direktur Eksekutif Trias Politika, Agung Baskoro menilai, Jokowi mendapat manfaat pada tereduksinya isu-isu negatif yang belakangan ditujukan ke keluarga Jokowi.

Mulai dari isu ijazah palsu hingga isu pemakzulan sang anak, Wapres Gibran Rakabuming Raka.

Isu-isu negatif itu juga dinilai bisa teralihkan sementara dengan adanya pertemuan Jokowi dan Abu Bakar Ba'asyir ini.

Baca juga: Makna Pertemuan Jokowi dan Abu Bakar Baasyir, Pakar: Rangkul Semua Kalangan, Perkuat Jokowi Effect

"Iya. suka atau tidak kan selama ini Pak Jokowi dikaitkan dengan problem etik Pilpres 2024, sehingga ketika Pak Abu Bakar Baasyir ke kediaman beliau, yang itu notabene ulama ya, ulama dari kalangan Islam konservatif, sedikit banyak ya kita akan tahu bahwa problem etik itu sedikit banyak tereduksi, dengan kehadiran seorang sosok ulama konservatif itu Pak Abu Bakar Baasyir."

"Karena suka atau tidak, yang membuat isu dalam tanda petik ijazah, pemakzulan, dan yang lain mengemuka kan ada teman-teman yang belum puas dengan problem etik yang 
tak tuntas di 2024 itu."

"Mereka yang tak puas dengan kinerja Pak Jokowi dua periode kemarin dan mereka yang punya kepentingan di 2029 juga. Jadi dengan kedatangan Pak Abu Bakar Baasyir ke kediaman Pak Jokowi sedikit banyak problem etik di 2024 itu bisa teralihkan sementara," kata Agung dalam Program 'Kompas Petang' Kompas TV, Senin (29/9/2025).

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved