Jumat, 12 September 2025

Tak Mau Lambat, Prabowo Minta Semua Proyek Dipercepat Tanpa Ribet Regulasi

Prabowo meminta seluruh program pemerintah, khususnya di sektor pangan dan kelautan, dipercepat tanpa hambatan birokrasi

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dodi Esvandi
Endrapta Pramudhiaz/Tribunnews.com
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, Presiden menekankan agar pelaksanaan program tidak terhambat oleh urusan administratif atau regulasi yang berbelit. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto meminta seluruh program pemerintah, khususnya di sektor pangan dan kelautan, dipercepat tanpa hambatan birokrasi. 

Arahan itu disampaikan dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (9/9/2025).

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, Presiden menekankan agar pelaksanaan program tidak terhambat oleh urusan administratif atau regulasi yang berbelit.

“Arahan beliau, semua program harus dipercepat. Tidak boleh ada hambatan hanya karena alasan ‘kertas’ atau aturan teknis. Termasuk soal pangan, harus segera jalan,” ujar Zulhas.

Zulhas menyebut, pemerintah tengah mengoptimalkan lahan pertanian dan mempercepat pembangunan sawah baru di sejumlah daerah, seperti Wanam di Kalimantan Selatan dan Sumatera Selatan. 

Di Wanam, pembangunan pelabuhan sudah hampir rampung, namun masih terkendala tata ruang.

“Kita akan percepat perubahan fungsi tata ruang agar proyek bisa segera dilanjutkan,” katanya.

Baca juga: Menanti Nasib Eko Patrio & Uya Kuya di DPR, Bakal Dinonaktifkan Seperti Nafa Urbach? Ini Kata Zulhas

Selain sektor pangan, Presiden juga mendorong percepatan program Koperasi Desa Merah Putih dan pembangunan 100 desa nelayan hingga akhir tahun ini. 

Menurut Zulhas, program ini tak hanya menyasar kebutuhan karbohidrat, tetapi juga protein masyarakat.

“Desa nelayan juga dipercepat. Ini bukan sekadar proyek, tapi percepatan untuk pemenuhan gizi masyarakat,” ujarnya.

Dalam rapat tersebut, pemerintah juga menargetkan pembangunan tambak seluas 20.000 hektar pada tahun depan, sebagai bagian dari target jangka panjang 70.000 hektar. 

Menteri Kelautan dan Perikanan diminta segera mengeksekusi program tersebut.

“Presiden ingin 20.000 hektar tambak bisa selesai tahun depan. Ini bagian dari strategi besar ketahanan pangan dan protein nasional,” kata Zulhas.

Langkah percepatan ini disebut sebagai bagian dari komitmen Presiden Prabowo untuk memastikan program-program strategis berjalan tanpa hambatan birokrasi, dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan