Selasa, 9 September 2025

Demo di Jakarta

Polisi Dalami Indikasi Aliran Dana untuk Aksi Pelajar dalam Kerusuhan Demo di Jakarta

Polda Metro Jaya mendalami dugaan adanya aliran dana dalam kerusuhan demo Jakarta, termasuk kemungkinan kompensasi yang diberikan kepada pelajar

Tribunnews/Fransiskus Adhiyuda
DEMO BURUH - Sejumlah pelajar terlihat diamankan oleh pihak kepolisian saat ikut dalam rombongan massa buruh untuk menggelar aksi ujuk rasa di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (28/8/2025). Polda Metro Jaya mendalami dugaan adanya aliran dana dalam kerusuhan demo Jakarta, termasuk kemungkinan kompensasi yang diberikan kepada pelajar untuk ikut aksi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polda Metro Jaya mendalami dugaan adanya aliran dana dalam kerusuhan demo Jakarta, termasuk kemungkinan kompensasi yang diberikan kepada pelajar untuk ikut aksi.

Wadireskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Putu Kholis, mengungkap ada indikasi anak diberi kompensasi untuk melakukan aksi.

"Itu masih dalam pendalaman oleh penyidik. Betul, itu jadi salah satu data awal yang kami pergunakan untuk mengungkap jaringan ini, kelompok ini. Itu betul," kata Putu Kholis, dalam keterangannya Jumat (5/9/2025).

Ia menegaskan, penyidik juga sudah berkoordinasi dengan PPATK terkait kemungkinan itu.

Lebih lanjut, Putu menyebut pihaknya ingin menelusuri apakah ada aliran dana tertentu yang mengalir kepada kelompok tersebut atau aksi mereka bersifat kolektif.

"Lalu, saya berusaha untuk tidak menggunakan diksi anarko, tetapi saya menggunakan diksi kelompok perusuh dari peristiwa ini," tegasnya.

Temuan lain yang juga diungkap polisi, seorang anak yang diamankan pada 25 Agustus lalu kembali kedapatan ikut aksi di kompleks DPR-MPR pada 28–29 Agustus.

Ia menyebut, motifnya kembali sama yakni ajakan melalui media sosial.

"Lagi-lagi motifnya sama, ikut diajak melalui media sosial, beberapa platform. Ikut dari ajakan grup, seperti itu. Ini fenomena yang terjadi," ujarnya.

Tak hanya itu, polisi juga menyoroti temuan klaster pelaku aksi yang terindikasi narkotika.

"Terdapat kluster pelaku aksi 22 orang yang positif narkotika. Yang menjadi perhatian adalah dari hasil pendalaman Direktorat Reserse Narkoba BNNP Rojaya bahwa konsumsi narkoba itu dilakukan sesaat sebelum mereka mengikuti aksi," ungkap Putu.

"Tujuannya agar mereka tidak memiliki rasa takut dan memiliki stamina lebih. Ini tentunya menjadi catatan yang cukup memperhatikan dari aksi sepanjang minggu lalu khususnya di Jakarta," paparnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan