Tunjangan DPR RI
Pimpinan DPR Klaim Siap Temui Massa Aksi Unjuk Rasa Tolak Kenaikan Tunjangan DPR Kemarin, Tapi . . .
Cucun mengeklaim pihaknya siap menemui massa aksi yang berunjuk rasa menolak kenaikan tunjangan anggota dewan pada Senin kemarin.
Penulis:
Reza Deni
Editor:
Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurrijal mengeklaim pihaknya siap menemui massa aksi yang berunjuk rasa menolak kenaikan tunjangan anggota dewan pada Senin (26/8/2025) kemarin.
Demo ini merupakan aksi protes besar-besaran yang dipicu kemarahan publik atas kenaikan tunjangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, khususnya tunjangan perumahan yang mencapai Rp 50 juta per bulan.
Baca juga: DPR Ungkap Alasan Ogah Temui Pengunjuk Rasa saat Demo Kemarin
Legislator PKB itu mengatakan, pimpinan DPR RI telah berkomunikasi dengan pihak pengendali keamanan dan ketertiban menyangkut perwakilan massa aksi yang bisa ditemui untuk didengarkan aspirasinya.
"Kami kemarin menerima jawaban bahwa di awal-awal itu kan tidak ada perwakilan yang mengorganisasi ini," kata Cucun kepada wartawan Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/8/2025).
Namun, dia mengetahui bahwa unjuk rasa yang digelar Senin kemarin itu berbeda dengan demonstrasi yang biasanya digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) maupun serikat buruh.
"Beda kalau misalkan demonya mahasiswa dari BEM mana atau dari serikat buruh mana. Kami melakukan komunikasi, siapa yang diterima," ujar Cucun.
Dia mengatakan, DPR memiliki Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) yang bersiaga 24 jam untuk menerima masukan dari publik.
"Secara otomatis kalau BAM kan stand by di sini, untuk mereka menerima semua yang menjadi aspirasi dari publik," tutur Cucun.
Baca juga: Mobil Pelat ZZH Jadi Sasaran Amukan Massa Demo di DPR, Korban Lapor Polisi
Sebagai informasi, ramai di media sosial X warganet menyerukan aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI menyikapi meroketnya tunjangan anggota DPR RI.
Total pendapatan anggota DPR RI periode 2024–2029 digadang-gadang akan mencapai lebih dari Rp 100 juta per bulan.
Namun, bukan gaji pokok yang naik melainkan berbagai tunjangan yang melonjak tajam, mulai dari beras, telur, bensin, hingga tunjangan rumah yang kini mencapai Rp 50 juta per bulan.
Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir mengakui bahwa kenaikan pendapatan anggota dewan berasal dari penyesuaian sejumlah tunjangan.
"Tunjangan-tunjangan beras kami cuma dapat Rp 12 juta dan ada kenaikan sedikit dari Rp 10 juta kalau tidak salah. Tunjangan-tunjangan lain juga ada kenaikan sedikit-sedikit, bensin itu sekitar Rp 7 juta yang tadinya kemarin sekitar Rp 4–5 juta sebulan," ujar Adies kepada awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (19/8/2025).
Tunjangan DPR RI
Eks Wakapolri Sakit Hati usai Sahroni Sebut Rakyat yang Tuntut DPR Bubar 'Orang Tolol': Tak Pantas |
---|
Kecam Keras Oknum Polisi Aniaya Jurnalis Saat Demo DPR, Komisi III DPR: Tidak Boleh Ada Impunitas |
---|
Pilih Jalan Dialog, Jumhur Hidayat Tegaskan KSPSI Tidak Ikut Demo 28 Agustus |
---|
Pengakuan Pelajar Jadi Korban Pemukulan Polisi saat Demo Bubarkan DPR: Kami Jalan-Jalan |
---|
Gaji dan Tunjangan Fantastis DPR RI, Pengamat: Jadi Anggota Dewan Bukan untuk Incar Pendapatan |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.