4 Fakta Tiga Mantan Kader PDIP Solo Gabung PSI, Semuanya Eks Anggota DPRD
Berikut 4 fakta tiga eks kader PDI Perjuangan (PDIP) Solo, Jawa Tengah, beralih menjadi anggota Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Penulis:
Muhamad Deni Setiawan
Editor:
Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak tiga eks kader PDI Perjuangan (PDIP) Solo, Jawa Tengah, beralih menjadi anggota Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Diwartakan TribunSolo.com, ketiga sosok tersebut adalah Ginda Ferachtriawan, Dyah Retno Pratiwi, dan Wawanto.
Kabar ini telah dibenarkan oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI Jawa Tengah Antonius Yogo Prabowo.
“Iya benar, kita ketambahan tiga anggota baru yang merupakan tokoh Solo. Mas Ginda, Pak Wawanto, dan Mbak Dyah, semuanya mantan anggota DPRD Solo yang sudah lama berkiprah memajukan kota ini lewat kursi wakil rakyat,” terang Yogo, Minggu (10/8/2025).
Sebagaimana diketahui, saat ini PSI dipimpin oleh Ketua Umum Kaesang Pangarep yang merupakan putra bungsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
Lantas, berikut sejumlah fakta perpindahan eks kader PDIP ke PSI yang dirangkum oleh Tribunnews.com.
1. Sosok 3 Kader PSI
Ginda Ferachtriawan adalah seorang tokoh politik asal Solo yang sebelumnya menjabat sebagai anggota DPRD Kota Surakarta dari Fraksi PDIP.
Ia dikenal sebagai figur yang aktif dalam pembangunan dan kebijakan lokal, serta pernah menjabat sebagai Ketua Panitia Pelaksana pertandingan Persis Solo di Stadion Manahan.
Sama seperti Ginda, Dyah Retno Pratiwi merupakan seorang politikus asal Solo yang sebelumnya menjabat sebagai anggota DPRD Kota Surakarta dari Fraksi PDIP.
Ia dikenal sebagai figur yang aktif dalam isu-isu legislatif lokal dan pernah mengikuti penjaringan terbuka bakal calon wakil wali kota Solo dari PDIP untuk Pilkada 2024
Sementara itu, Wawanto juga politikus asal Solo yang sebelumnya menjabat sebagai anggota DPRD Kota Surakarta dari Fraksi PDIP.
Baca juga: Sosok 3 Eks Kader PDIP Solo yang Resmi Gabung PSI, Siap Isi Struktur Pengurus
Ia dikenal sebagai figur vokal dalam dinamika politik lokal dan sempat menjadi sorotan publik karena konflik internal dengan elite partai berlambang banteng.
Pada Agustus 2024, Wawanto melaporkan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, ke Polresta Solo atas dugaan ancaman pembunuhan.
Insiden itu terjadi saat rapat internal partai terkait rekomendasi pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Solo untuk Pilkada 2024.
2. Mendaftar dalam Kurun Waktu Berbeda
Antonius Yogo tak memungkiri bahwa bergabungnya ketiga tokoh itu akan menambah kekuatan PSI Solo untuk bisa berbicara banyak di kancah perpolitikan Kota Budaya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.