Kamis, 7 Agustus 2025

Kapolri Titip Polisi ke Ulama: Pengabdian Tanpa Doa Tak Cukup

Kapolri sowan ke pesantren, titip polisi ke ulama. Ia akui pengabdian Polri tak cukup tanpa doa dari ulama.

Tribunnews.com/HO/Polri
KAPOLRI SAMBANGI PESANTREN – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Al-Hamidy Banyuanyar, Pamekasan, Jawa Timur, Selasa (5/8/2025). Ia meminta nasihat dari para ulama sebagai bekal moral bagi anggota Polri dalam menjalankan tugas menjaga kamtibmas dan NKRI. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan pesan menyentuh saat bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Al-Hamidy Banyuanyar, Pamekasan, Jawa Timur, Selasa (5/8/2025). Di hadapan para ulama, ia menitipkan anggota Polri agar senantiasa mendapat nasihat dan doa dalam menjalankan tugas menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

"Tentunya di mana-mana saya selalu menyampaikan kepada anggota-anggota kami untuk selalu bersilaturahmi dan dekat dengan para tokoh baik yang di tingkat Mabes, Polda, Polres, maupun Polsek, karena kami meyakini dan sangat percaya bahwa tanpa dibantu, tanpa didukung para ulama maka pekerjaan kami akan sangat berat,” kata Sigit dalam keterangannya, Selasa.

Ia menegaskan bahwa pengabdian Polri kepada masyarakat tidak cukup hanya dengan kekuatan hukum dan strategi operasional, tetapi juga membutuhkan kekuatan spiritual dan moral yang bersumber dari para tokoh agama.

Kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Sigit secara eksplisit meminta agar para ulama menerima kehadiran anggota Polri yang sowan ke pesantren, dan bila ada kekurangan, ia berharap agar diberikan masukan langsung.

“Kami yakin nasihat ulama sangat penting untuk kekuatan kami semua dalam hal memberi pengabdian kepada masyarakat,” tuturnya.

Dalam pertemuan tersebut, Sigit didampingi sejumlah pejabat tinggi Polri, termasuk Irwasum Komjen Dedi Prasetyo, Kabaintelkam Komjen Syahardiantono, As SDM Irjen Anwar, Kadivpropam Irjen Abdul Karim, dan Kadivhumas Irjen Sandi Nugroho. Mereka diterima oleh pengasuh Ponpes Al-Hamidy RKH Mohammad Rofi’i Baidhowi, serta para kyai dari pesantren lain di Madura.

Silaturahmi ini juga dihadiri oleh tokoh-tokoh penting seperti Bendahara Umum PBNU Gudfan Arif Ghofur (Gus Gudfan), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin, Kapolda Jatim Irjen Nanang Avianto, serta jajaran Forkopimda Pamekasan.

Baca juga: Presiden Instruksikan Panglima TNI Atasi Kebakaran Hutan, Pangdam Tangani Langsung Karhutla di Rohil

Sigit menekankan bahwa hubungan antara umara dan ulama bukan hanya simbolik, melainkan fondasi penting dalam menjaga stabilitas nasional. Ia menyebut ulama sebagai mitra strategis dalam menjaga moralitas bangsa dan mencegah potensi konflik sosial.

“Bersama-sama dan dekat dengan ulama, karena bagi kami umaro dan ulama adalah penjaga utama terkait masalah kamtibmas dan NKRI,” ucapnya.

Kunjungan ke pesantren ini menjadi bagian dari pendekatan humanis Polri, yang tidak hanya mengandalkan instrumen hukum, tetapi juga membangun kepercayaan melalui nilai-nilai spiritual dan budaya lokal. Di tengah tantangan institusional dan dinamika sosial, pesan “pengabdian tanpa doa tak cukup” menjadi refleksi penting tentang arah kepemimpinan Polri saat ini.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan