Minggu, 21 September 2025

Distribusi Elpiji 3 Kg

Penjelasan Istana Soal Pengecer yang Tak Bisa Jual Gas Elpiji 3 Kg

Hasan Nasbi mengatakan bahwa pemerintah mendorong agar para pengecer gas Elpiji 3 kg menjadi agen resmi.

Penulis: Taufik Ismail
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
ANTRE GAS 3KG - Warga mengantre saat membeli gas elpiji atau LPG 3 kg bersubsidi di sebuah agen di kawasan Jurang Mangu Barat, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, Senin (3/2/2025). Istana melalui Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan bahwa pemerintah mendorong agar para pengecer gas Elpiji 3 kg menjadi agen resmi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Istana melalui Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan bahwa pemerintah mendorong agar para pengecer gas Elpiji 3 kg menjadi agen resmi.

Pernyataan Hasan tersebut menyusul larangan dijualnya gas Elpiji 3 kg di pengecer.

Baca juga: Antrean Warga Beli Gas Elpiji 3 Kg di Ciledug Tangerang Mengular Hingga Sebabkan Kemacetan

"Kementerian ESDM justru mendorong para pengecer ini  mendaftar menjadi agen resmi," kata Hasan, Senin (3/2/2025).

Menurut Hasan dengan menjadi agen resmi para pengecer gas Elpiji 3 kg dapat diformalkan. Selain itu penyaluran gas subsidi tersebut dapat menjadi tepat sasaran.

"Sehingga posisi mereka bisa diformalkan, dan pendistribusian Elpiji 3 kg bisa ditracking agar tepat sasaran," pungkasnya.

Sebelumnya mulai 1 Februari 2025, gas Elpiji 3 kg tidak lagi dijual di pengecer.

Masyarakat bisa membeli Elpiji 3 kg di pangkalan resmi Pertamina. Para pengecer yang ingin menjual elpiji subsidi wajib mendaftar sebagai pangkalan.

Cara membeli Elpiji 3 kg atau Liqueefied Petroleum Gas (LGP) 3 kg di pangkalan bisa dilakukan dengan menunjukkan NIK KTP.

Larangan para pengecer menjual gas Elpiji 3 kg membuat masyarakat kesulitan mendapatkan gas tersebut untuk kebutuhan sehari-hari.

Salah satunya dialami Narti warga di Kelurahan Ragunan, Kecamatan pasar Minggu, Jakarta Selatan. Ia sudah mencari ke banyak warung hingga SPBU untuk mencari gas tersebut.

"Sudah nyari keliling dari sore ampe malem, engga dapet dapet, ada kali 20 warung. Sampai SPBU juga ga ada," kata dia kepada Tribunnews, Minggu, (2/2/2025).

Hal yang sama dialami Dede, asisten rumah tangga di kawasan Ampera Raya,Jakarta Selatan. Warung atau kios yang ia datangi selalu habis. Warung yang menjadi langganannya bahkan mengatakan gas habis sejak 3 hari terakhir.

Baca juga: DPR Bakal Panggil Pertamina Buntut Kasus Kelangkaan Gas LPG 3 Kg

"Sudah keliling, dari warung deket rumah di Ampera, sampai ke Ragunan, bilangnya kosong,"katanya.

Tidak hanya di Jakarta Selatan, warga di kawasan Rorotan, Jakarta Utara juga mengalami hal serupa. Fitri seorang pegawai swasta mengatakan sudah beberapa hari terakhir sulit mendapatkan gas Melon tersebut. Ia terpaksa menggunakan gas non subsidi, untuk kebutuhan rumah tangga.

"Iya beberapa warung deket rumah ngga dikirimin gas," katanya.

Fitri mengaku tidak tahu, mengapa gas sekarang langka. Penjual selalu mengatakan stok gas kosong, saat ia hendak membeli. Padahal kata dia gas elpiji merupakan kebutuhan vital masyarakat.

"Butuh banget gas 3 kg, karena praktis, dan bisa langsung beli ngga repot tapi malah susah sekarang," katanya.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan