WNI Ditembak Polisi Malaysia
Kronologi WNI Ditembak Aparat Maritim Malaysia, Diduga Bermula dari Serangan Kapal Ilegal
Penembakan oleh Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APPM) terhadap 5 WNI berawal dari patroli dini hari.
Penulis:
Milani Resti Dilanggi
Editor:
Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Identitas Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban penembakan oleh Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APPM) masih belum diketahui secara pasti.
Meski demikian, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Judha Nugraha, mengonfirmasi bahwa satu WNI menjadi korban tewas akibat penembakan ini.
Sementara, ada empat WNI lainnya yang mengalami luka-luka, satu di antaranya dalam kondisi kritis.
"Berdasarkan informasi yang diterima, satu orang WNI meninggal dunia dan empat lainnya mengalami luka, dengan satu di antaranya dalam kondisi kritis," kata Judha, dikutip dari tayangan YouTube TVOne, Senin (27/1/2025).
Judha menjelaskan, insiden tersebut terjadi pada Jumat, (24/1/2025) 03.00 WIB dini hari.
Berdasarkan keterangan PDRM (Polisi Diraja Malaysia) yang ia peroleh, kejadian ini bermula saat APPM tengah berpatroli di perairan Tanjung Rhu.
Pada saat itu, kapal APPM ditabrak oleh sebuah kapal ilegal atau tak dikenal.
Kapal itu diduga ditumpangi lima WNI yang menjadi korban.
Setelah ada upaya penyerangan kepada APPM, akhirnya meletuslah tembakan yang menewaskan satu orang WNI itu.
"Dalam komunikasi KBRI dengan pihak PDRM (Polisi Diraja Malaysia) bahwa peristiwa ini terjadi pada 24 Januari pukul 03.00 WIB dini hari."
"Saat itu Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia sedang patroli dan kemudian ditabrak oleh sebuah perahu tidak dikenal, ilegal. Kemudian penumpangnya melakukan penyerangan kepada aparat APPM. Kemudian melakukan tembakan ke arah tersebut," kata Judha.
Meski insiden tersebut, merupakan bagian dari penegakan hukum yang dilakukan oleh otoritas Malaysia, Kemenlu RI menyatakan penyesalan mendalam atas jatuhnya korban jiwa di pihak WNI.
Baca juga: Kemlu RI: Hanya 1 Orang WNI yang Bawa Paspor saat Peristiwa Penembakan Kapal di Selangor Malaysia
"Kita memahami bahwa sudah menjadi kedaulatan otoritas Malaysia untuk melakukan penegakan hukum, namun di sisi lain kami juga menyesalkan menimbulkan meninggal dunia," ungkapnya.
Judha meminta penyelidikan kasus ini dilakukan secara menyeluruh.
Senator Ungkap 2 Korban Berasal dari Aceh
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.