Program Makan Bergizi Gratis
Anggaran Program Makan Bergizi Gratis Bisa Lebih dari Rp10 Ribu Per Porsi
Valdrino berharap agar penerima manfaat program makan bergizi gratis mencapai 82,9 juta hingga tahun 2029 mendatang
Penulis:
Abdi Ryanda Shakti
Editor:
Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah menyebut anggaran program makan bergizi gratis (MBG) bisa lebih dari Rp10 ribu untuk satu porsinya.
Hal ini dikatakan Deputi II Kantor Komunikasi Kepresidenan RI, Noudhy Valdrino kepada wartawan usai meninjau pembagian MBG di SD Angkasa 5 Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (6/1/2025).
"Jadi saya rasa dari semua kepala, termasuk Kepala BGN, petinggi BGN, semua menyampaikan, bahwa anggaran itu yang difokuskan adalah berapa efisiennya. Kalau misalnya bisa dari jangka ya bisa mungkin Rp 10.000, ada yang Rp 12.000, Rp 15.000," ujar Valdrino kepada wartawan.
Meski begitu, Valdrino mengatakan pemerintah akan tetap mengoptimalkan anggaran sebesar Rp71 triliun pada program MBG tersebut.
"Tapi yang mesti kita tekankan dari pemerintah pusat, tidak berubah, anggaran Rp 71 triliun komitmennya sama. Nah ini kalau kita punya uang yang jumlahnya sama, yang lebih penting adalah bagaimana kita menggunakan uang tersebut semakin efisien, semakin banyak penerima manfaat yang bisa dijangkau," katanya.
Lebih lanjut, Valdrino berharap agar penerima manfaat program makan bergizi gratis mencapai 82,9 juta hingga tahun 2029 mendatang.
Baca juga: Prabowo Bakal Sidak Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis, Istana: Enggak Pakai Woro-woro
"Nah harapan terbesarnya tentunya di 2029 itu bisa sampai ke 82,9 juta penerima manfaat. Nah penerima manfaatnya ini tentunya disesuaikan dengan titik-titik distribusi yang ada di seluruh Indonesia," kata dia.
Untuk informasi, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) alias dapur khusus di kawasan Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma yang sudah mendistribusikan 1.500 porsi makanan ke sekolah-sekolah di sekitarnya.
Pantauan Tribunnews.com, SPPG khusus Lanud Halim Perdanakusuma terletak di Marseling Area. Terlihat bangunan yang memanjang berdiri untuk dijadikan dapur pembuatan makanan bergizi tersebut.
Area SPPG ini sangat steril. Bagi yang ingin masuk ke dalam, diwajibkan untuk mengenakan masker hingga penutup kepala agar makanan tak terkontaminasi.
Ketika masuk, sejumlah peralatan dapur berbahan stenlis mulai dari kompor hingga alat-alat masak lain sudah terpasang dengan rapih.
Selanjutnya, ada ruangan untuk mengemas makanan dengan tempat makan yang juga berbahan stenlis untuk nantinya didistribusikan ke anak-anak sekolah.
Tak lama kemudian, Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi pun turut meninjau SPPG khusus Lanud Halim Perdanakusuma. Nampak, dia langsung mengenakan penutup kepala dan masker untuk melihat langsung kesiapannya.
"Jadi hari ini saya meninjau DSAB, Dapur Sehat Anak Bangsa, di Halim Perdana Kusuma, karena hari ini mulai produksi dan distribusi paket MBG. Hari ini 1.500, besok 3.000," kata Budi Arie kepada wartawan di lokasi, Senin.
"Saya melihat menunya, persiapannya, dapurnya, sangat bersih dan bisa membantu dan mendukung program makanan bergisi gratis," sambungnya.
Program Makan Bergizi Gratis
Kepala BGN Curhat ke DPR soal Program Makan Bergizi Gratis: Sudah 2 Bulan Kami Kerja 15 Jam Sehari |
---|
Anggota DPR Usul Siswa yang Keracunan MBG Terima Santunan dari Pemerintah |
---|
Wadah Makan Program MBG Impor dari China dan Mengandung Minyak Babi, Ini Penjelasan BGN |
---|
Kepala BGN: 7.475 SPPG Sudah Terbentuk, Tak Gunakan Uang Negara |
---|
Siswa Keracunan MBG, Ketua Gugus di Lombok Barat NTB: Kita Tidak Mau Anak Kita Dikasih Makanan Basi |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.