Sabtu, 23 Agustus 2025

Perempuan di Bekasi Dikeroyok Usai Saling Tatap di Jalan: Digigit hingga Dijambak

Tatapan sekejap, amarah meledak. Seorang perempuan dikeroyok di Bekasi tanpa alasan jelas—ruang publik makin tak aman. 

Dok. Kompas.com
KEKERASAN PEREMPUAN – Ilustrasi kekerasan terhadap perempuan. Seorang perempuan berinisial A menjadi korban pengeroyokan di Padurenan, Mustikajaya, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (14/8/2025). Insiden bermula dari interaksi sepele: saling tatap mata di jalan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Seorang perempuan berinisial A menjadi korban pengeroyokan di kawasan Padurenan, Mustikajaya, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (14/8/2025). Insiden bermula dari interaksi sepele: saling tatap mata di jalanan. Namun, dalam hitungan detik, situasi berubah menjadi kekerasan fisik yang melibatkan lebih dari satu pelaku.

Menurut keterangan resmi dari Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak, korban saat itu baru pulang dari pasar dan berpapasan dengan pelaku.

“Lalu terjadi saling lihat, kemudian pelaku berkata-kata kasar dan memaki-maki korban,” ujar Reonald, Selasa (19/8/2025).

Korban yang terkejut mencoba menutup mulut pelaku dengan tangan kirinya. Namun, tindakan refleks itu justru memicu serangan lebih lanjut.

“Pelaku menggigit jari telunjuk tangan kiri korban,” jelas Reonald.

Baca juga: Kasus 2 Brimob Keroyok Anggota TNI di Gorontalo Berakhir Damai, Insiden Dipicu Masalah Sepele

Tak berhenti di situ, aksi saling jambak pun terjadi. Bahkan pelaku lain ikut menarik rambut korban hingga keduanya terjatuh di depan kompleks perumahan. Satpam setempat akhirnya turun tangan untuk memisahkan mereka.

Akibat pengeroyokan tersebut, korban mengalami luka gigit di jari telunjuk, mata kiri memerah, lecet di dagu, memar di siku tangan kiri, serta memar di kedua kakinya.

“Kasus ini ditangani Polres Metro Bekasi,” pungkas Reonald.

Peristiwa ini menyoroti bagaimana konflik sosial bisa meledak dari interaksi yang tampak sepele. Dalam konteks urban seperti Bekasi, gesekan antarwarga bisa terjadi kapan saja, bahkan tanpa pemicu yang jelas. Kekerasan yang dialami korban menunjukkan pentingnya respons cepat dari aparat dan perlindungan terhadap warga sipil.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan