Kamis, 7 Agustus 2025

Perempuan Muda Urban Dorong Munculnya Tren Nutrisi Presisi di Indonesia

Meningkatnya kesadaran terhadap kesehatan dan kualitas hidup, mendorong perubahan pola konsumsi suplemen di kalangan perempuan Indonesia. 

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
AI
MEMILIH SUPLEMEN - Foto ilustrasi hasil olah kecerdasan buatan (AI), Selasa (5/8/2025). Meningkatnya kesadaran terhadap kesehatan dan kualitas hidup mendorong perubahan pola konsumsi suplemen di kalangan perempuan generasi muda urban. Dalam memilih produk kesehatan, tidak lagi ditentukan oleh popularitas atau klaim pemasaran, melainkan berdasarkan efektivitas, transparansi, dan bukti ilmiah 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Meningkatnya kesadaran terhadap kesehatan dan kualitas hidup, mendorong perubahan pola konsumsi suplemen di kalangan perempuan Indonesia. 

Terutama di kalangan generasi muda urban, pilihan produk kesehatan kini tak lagi ditentukan oleh popularitas atau klaim pemasaran, melainkan berdasarkan efektivitas, transparansi, dan bukti ilmiah.

Professional Relationship Manager Perdays, Stephanie Stephenson mengatakan, perempuan modern Indonesia kini semakin cerdas dalam memilih suplemen.

“Mereka tidak lagi hanya mencari produk, tetapi juga kepastian bahwa nutrisi yang dikonsumsi benar-benar bekerja secara optimal,” ujarnya, Senin (4/8/2025).

Fenomena ini menandai pergeseran dari tren lama yang mengandalkan produk suplemen multiguna atau “all-in-one”, menuju pendekatan yang lebih spesifik dan berbasis kebutuhan individu dikenal sebagai nutrisi presisi.

Baca juga: Aktris Nikita Willy: Stimulasi dan Nutrisi Kunci Anak Hadapi Tantangan Masa Depan

Di sejumlah negara maju seperti Australia dan Singapura, pendekatan ini telah menjadi standar.

Di Australia, misalnya, produk suplemen tunduk pada regulasi ketat TGA (Therapeutic Goods Administration) yang menuntut data klinis kuat, sementara di Singapura konsumen menaruh perhatian besar pada bioavailabilitas—yakni kemampuan tubuh menyerap zat gizi secara optimal—serta sertifikasi internasional.

Perubahan serupa mulai terlihat di Indonesia, khususnya di kalangan perempuan kelas menengah di kota besar.

"Mereka aktif mencari informasi melalui komunitas daring dan platform digital, menjadikan komposisi, formulasi ilmiah, dan sertifikasi dari lembaga seperti BPOM, TGA, serta FDA sebagai pertimbangan utama," katanya.

Fakta ini juga yang mendorong Stephanie menghadirkan merek suplemen asal Australia dengan membawa filosofi nutrisi yang dirancang secara presisi yang dikembangkan oleh tim ahli gizi, dokter fungsional, dan apoteker dengan dukungan bukti klinis serta sertifikasi internasional.

"Dengan semakin banyaknya konsumen yang mengedepankan sains, keamanan, dan efektivitas, tren nutrisi presisi diperkirakan akan terus berkembang di Indonesia," katanya.

Di masa mendatang, kata dia bukan tidak mungkin pendekatan berbasis bukti ini menjadi standar baru dalam industri suplemen nasional, mendorong konsumen dan produsen untuk berpikir lebih kritis dan bertanggung jawab.

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan