Musim Hujan Tiba, Cara Pencegahan DBD pada Anak dan Dewasa Bisa Dimulai dari Rumah
IDAI sosialisasikan langkah sederhana yang bisa dilakukan dari rumah untuk menjaga keluarga dari gigitan nyamuk.
Ringkasan Berita:
- Musim hujan mempercepat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah
- Anak-anak masih menjadi kelompok paling rentan infeksi dengue
- Orang dewasa dengan komorbid atau penyakit penyerta memiliki risiko fatal jika terinfeksi DBD
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim hujan di Indonesia berlangsung mulai November 2025 hingga Februari 2026.
Kondisi ini meningkatkan risiko bahaya hidrometeorologi, termasuk banjir, tanah longsor, dan angin kencang hingga mempercepat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan penyakit seperti dengue atau Demam Berdarah Dengue (DBD).
Anak-anak masih menjadi kelompok paling rentan terhadap infeksi dengue dan berisiko tinggi mengalami dengue berat yang berdampak kematian.
Sementara pada orang dewasa, orang dengan komorbid atau penyakit penyerta memiliki risiko fatal jika terinfeksi DBD.
Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Hartono Gunardi, mengatakan, ada langkah sederhana yang bisa dilakukan dari rumah untuk menjaga keluarga dari gigitan nyamuk.
Mulai dari menjaga kebersihan lingkungan, menjalankan program 3M (menguras, menutup dan mengubur) penting untuk mengurangi populasi nyamuk.
Imunisasi bagi anak-anak yang memenuhi syarat mulai usia empat tahun, memberikan perlindungan terhadap virus dengue.
“Saat anak demam, orang tua harus membawa anak berobat segera. Karena keterlambatan diagnosis bisa membuat DBD menjadi berat. Oleh karena itu, pencegahan merupakan aspek penting yang perlu dilakukan di masyarakat,” tutur dia dalam kegiatan di Jakarta Selatan, Minggu (2/11/2025).
Ditambahkan, penasihat Satuan Tugas (Satgas) Imunisasi Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Samsuridjal Djauzi, menegaskan, Pencegahan dan deteksi dini juga merupakan langkah krusial untuk mencegah kondisi darurat medis saat terinfeksi dengue pada kelompok dewasa, khususnya mereka yang memiliki penyakit penyerta (komorbiditas)
Pihaknya telah merekomendasikan vaksin dengue ke dalam jadwal imunisasi dewasa untuk bisa melindungi orang dewasa dan lanjut usia.
“Pencegahan dengue adalah tanggung jawab bersama lintas kelompok usia, dan hanya dapat dicapai melalui kesadaran kolektif serta aksi yang terkoordinasi,” tutur dia.
Merespons kondisi peningkatan DBD, Global Vaccine Business Unit, Takeda Pharmaceuticals President, Derek Wallace, menyatakan, pada lima tahun terakhir, dunia mengalami peningkatan signifikan kasus dengue, terutama di kawasan Amerika.
“Hingga akhir April 2024, lebih dari 7,6 juta kasus telah dilaporkan ke Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), termasuk lebih dari 16.000 kasus berat dan lebih dari 3.000 kematian,” tutur dia dalam media briefing bertajuk ‘Urgensi dan Kepemimpinan Indonesia dalam Perjuangan Melawan Dengue’.
Selain beban klaim rawat inap yang ditanggung BPJS akibat dengue, masyarakat juga menanggung biaya langsung maupun tidak langsung, seperti asuransi swasta, berkurangnya produktivitas, dampak ekonomi, dan tekanan emosional bagi pasien serta keluarga. Karena itu, pencegahan dini sangat penting untuk mencapai target Zero Dengue Deaths 2030.
Ketua Harian KOBAR (Koalisi Bersama) Lawan Dengue), dr. Asik Surya, menekankan perlunya peran semua pihak dalam meningkatkan kesadaran masyarakat, pendidikan berkelanjutan, serta penerapan tindakan pencegahan seperti Ayo 3M Plus dan vaksinasi, agar tren penurunan kasus dengue terus terjaga.(Rina Ayu)
| BMKG Catat Hampir Separuh Wilayah Indonesia Sudah Masuk Musim Hujan, Ini Daftar Daerahnya |
|
|---|
| Beda Osteoporosis pada Anak dengan Dewasa, IDAI Jelaskan Penyebab dan Cara Deteksinya |
|
|---|
| Bangun Kepadatan Tulang Anak: Penting Aktivitas Fisik hingga Asupan Kalsium dan Vitamin D |
|
|---|
| Jangan Dianggap Remeh, Alergi Susu Sapi Bisa Ganggu Perkembangan Otak Anak |
|
|---|
| Waspada! Campak Bisa Serang Telinga Anak dan Sebabkan Gangguan Pendengaran Permanen |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.