Kamis, 6 November 2025

Budi Gunadi Sebut Kemenkes dan Kemenhan Punya Tugas Lindungi Warga dari Ancaman Kematian

Menkes Budi juga menekankan pentingnya peran seluruh pihak untuk mewaspadai berbagai penyakit yang disebabkan oleh patogen.

Penulis: Reza Deni
Tribunnews.com/Jeprima
MENTERI KESEHATAN - Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat berbincang dengan Tribun Network di kantor Kemenkes, Jakarta, Senin (18/11/2024). Budi Gunadi Sadikin (BGS) menjelaskan soal adanya peran dan tanggung jawab yang serupa antara pihaknya dan Kementerian Pertahanan terkait perlindungan terhadap warga. 
Ringkasan Berita:
  • Kemenkes maupun Kemenhan memiliki tugas untuk melindungi masyarakat dari ancaman kematian
  • Menkes Budi juga menekankan pentingnya peran seluruh pihak untuk mewaspadai berbagai penyakit
  • Indonesia memiliki 18.000 jenis obat herbal asli

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin (BGS) menjelaskan soal adanya peran dan tanggung jawab yang serupa antara pihaknya dan Kementerian Pertahanan terkait perlindungan terhadap warga.

Hal itu dikatakan Budi saat menghadiri International Military Medicine Symposium and Workshop (IMEDIC) ke-2 di Jakarta bertemakan “Biosecurity and Biosafety in Healthcare Services”.

Baca juga: Banyak Rumah Sakit Tolak Pasien DBD, Ini Kata Dirut BPJS Kesehatan

"Kementerian Kesehatan maupun Kementerian Pertahanan memiliki tugas untuk melindungi masyarakat dari ancaman kematian. Oleh karena itu, sektor kesehatan dan pertahanan perlu bekerjasama untuk memetakan dan mencegah potensi penyakit yang berkembang di masyarakat,” kata Budi dalam keterangan yang diterima, Senin (3/11/2025).

Menkes Budi juga menekankan pentingnya peran seluruh pihak untuk mewaspadai berbagai penyakit yang disebabkan oleh patogen.

Hal ini penting karena penyakit akibat patogen menyebabkan korban jiwa yang cukup besar.

"Jika kita well-prepared dan ada kerjasama yang baik antara Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pertahanan, maka wabah penyakit yang berdampak fatal bagi umat manusia dapat kita tangani dengan baik,” kata Menkes.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua BPOM Taruna Ikrar mengungkapkan bahwa potensi ekonomi sektor obat dan makanan nasional yang sangat besar, mencapai Rp 6 ribu triliun per tahun. 

Menurutnya, potensi ini dapat dicapai melalui keterlibatan ratusan ribu pelaku usaha skala kecil hingga besar. 

"Indonesia memiliki 18.000 jenis obat herbal asli, tertinggi di dunia. BPOM melihat ini sebagai peluang yang menjanjikan untuk dikembangkan menjadi produk medis global,” kata Taruna.

Adapun Ketua Panitia Penyelenggara IMEDIC 2025, Dian Andriani, mengungkapkan IMEDIC 2025 merupakan forum yang strategis khususnya dalam membahas strategi dan inovasi di sektor kesehatan dan obat-obatan. 

Baca juga: Gerakan Cek Kesehatan Gratis Dorong Deteksi Dini TBC, Diabetes dan Jantung

Dia pun mendorong peran aktif dan partisipasi dari peserta IMEDIC 2025 dalam berbagai kegiatan simposium dan workshop. 

"Saya perlu mengingatkan, dalam ancaman biologi, kekuatan pertahanan kita ada di kerjasama. Semoga diskusi kita akan bermanfaat, jaringan kita dapat terus berkembang, dan mampu menghasilkan dampak yang positif terhadap sektor Kesehatan nasional,” papar Dian. 

Mewakili panitia penyelenggara, Dian menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam mempersiapkan IMEDIC 2025 dan seluruh pesera yang hadir. 

"IMEDIC 2025 diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata terhadap pengembangan sektor kesehatan dan obat-obatan nasional," pungkas dia.
 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved