Konflik China dan AS
Perlombaan Senjata Nuklir Kembali Dimulai, Ini Perbandingan Kekuatan Nuklir Amerika-Rusia-China
AS, Rusia, dan Tiongkok — tiga negara dengan persenjataan nuklir terbesar — belum melakukan uji coba nuklir penuh sejak tahun 1990-an.
Perbandingan Nuklir Amerika-Rusia-China dalam Perlombaan Senjata Nuklir yang Sudah Dimulai
Ringkasan Berita:
- Amerika Serikat merespons kabar uji coba nuklir oleh Rusia dan China dengan pengumuman akan melakukan uji coba senjata nuklir mereka.
- Rangkaian eskalasi ini menandai kembali dimulainya perlombaan senjata nuklir dalam serangkaian uji coba.
- AS, Rusia, dan Tiongkok — tiga negara dengan persenjataan nuklir terbesar — belum melakukan uji coba nuklir penuh sejak tahun 1990-an. Korea Utara adalah satu-satunya pengecualian yang diketahui.
TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS) segera memulai kembali uji coba senjata nuklir.
Hal itu dikatakan secara terbuka oleh Presiden AS, Donald Trump sebagai respons atas kabar kalau sejumlah negara sudah duluan melakukan uji coba senjata nuklir, seperti Rusia dan China.
"Karena program pengujian negara lain, saya telah menginstruksikan Departemen Perang untuk mulai menguji senjata nuklir kita secara setara," kata Trump dalam sebuah unggahan di platform Truth Social miliknya pada Rabu pekan lalu.
Baca juga: Sekali Tiap 3 Hari, Rusia Gunakan Rudal Jelajah 9M729 ke Ukraina yang Mampu Hancurkan Eropa
"Proses itu akan segera dimulai," tambah Trump.
Tidak jelas apakah Trump bermaksud menguji hulu ledak atau bagian lain dari senjata nuklir, seperti sistem pengiriman, atau negara mana yang menurutnya sedang menguji senjata mereka sendiri.
AS, Rusia, dan Tiongkok — tiga negara dengan persenjataan nuklir terbesar — belum melakukan uji coba nuklir penuh sejak tahun 1990-an.
Korea Utara adalah satu-satunya pengecualian yang diketahui.
Uji coba penuh terakhir yang dilakukan AS dilakukan pada tahun 1992, meskipun berbagai jenis eksperimen terus dilakukan dalam beberapa dekade sejak saat itu.
Pengumuman Trump datang tepat sebelum pertemuannya yang sangat dinanti-nantikan dengan pemimpin Tiongkok Xi Jinping.
Meski begitu, pembicaraan seputar uji coba senjata nuklir ini tampaknya tidak muncul dalam agenda diskusi tatap muka pertama mereka di periode pemerintahan keduanya saat ini.
Partai Republik, pendukung utama Trump di pemerintahan AS, telah lama menunjukkan ketidaksukaannya terhadap senjata nuklir dan mendukung non-proliferasi.
Sebagai informasi, proliferasi nuklir adalah penyebaran senjata nuklir, material, teknologi, dan informasi yang terkait dengannya.
Ini artinya, AS di bawah pemerintahan Trump, tak mau negara-negara di dunia mendapatkan akses ke nuklir.
Konflik China dan AS
| Panas Lihat China Pamer 'Mainan Baru', Amerika Uji Coba Rudal Nuklir: Terangi Malam di Puerto Riko |
|---|
| Amerika Hidupkan Lagi Pangkalan Angkatan Laut Terbesarnya di Halaman Belakang China |
|---|
| Eskalasi di Laut China Selatan Kian Militeristik, ASEAN Dituntut Lebih dari Sekadar Penonton |
|---|
| Ini Dia DF-26D Guam Killer, Rudal Balistik Terbaru China yang Bidik Guam dan Kapal Induk Amerika |
|---|
| Siaga Perang di Laut China Selatan, AS Mau Kerahkan Lebih Banyak Rudal ke Filipina Buat Adang China |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.