Konflik Rusia Vs Ukraina
Kilang China Pangkas Impor Minyak Rusia Jelang Sanksi Baru AS, Harga Minyak ESPO Anjlok
Dampak pemangkasan pembelian dari China ini sangat parah bagi campuran minyak mentah ESPO, jenis minyak mentah ekspor utama Rusia ke Asia.
Kilang China Pangkas Impor Minyak Rusia Jelang Sanksi Baru AS, Harga Minyak ESPO Anjlok
TRIBUNNEWS.COM - Penyuling minyak China mengurangi impor minyak mentah Rusia setelah Amerika Serikat (AS) mengumumkan sanksi baru yang menargetkan perusahaan minyak besar Rusia, Rosneft dan Lukoil.
AS mau menerapkan sanksi baru dengan tujuan melemahkan ekonomi Rusia sebagai bentuk paksaan untuk mengakhiri perang di Ukraina.
Baca juga: Sekali Tiap 3 Hari, Rusia Gunakan Rudal Jelajah 9M729 ke Ukraina yang Mampu Hancurkan Eropa
Laporan Bloomberg pada Senin (3/11/2025) menyatakan kalau perusahaan raksasa milik negara Sinopec dan PetroChina telah membatalkan beberapa pengiriman minyak Rusia.
"Kilang-kilang swasta yang lebih kecil telah melakukan hal yang sama, karena khawatir mereka akan terkena sanksi seperti yang dialami Shandong Yulong Petrochemical, yang baru-baru ini masuk daftar hitam oleh Inggris dan Uni Eropa," tulis laporan itu.
Baca juga: Ukraina Membalas, Serangan Drone Hantam Kilang Minyak Tertua Rusia Berkapasitas 4,8 Juta Metrik Ton
Harga ESPO Anjlok
Pengurangan pembeli telah memengaruhi hampir 45 persen ekspor minyak mentah Rusia ke China, menurut perkiraan Rystad Energy yang dikutip oleh Bloomberg.
Dampaknya sangat parah bagi campuran minyak mentah ESPO, jenis minyak mentah ekspor utama Rusia ke Asia.
Harga ESPO telah anjlok karena penjual memangkas penawaran untuk menarik pembeli, dengan diskon sekarang sekitar $0,50 per barel untuk Brent, dibandingkan dengan premium $1 pada awal Oktober.
Beberapa kilang minyak India telah menangguhkan impor minyak Rusia akibat sanksi baru tersebut.
Namun, kilang minyak terbesar di negara itu, Indian Oil Corp, telah melanjutkan pembelian minyak mentah Ural dari pemasok yang tidak secara langsung menjadi sasaran pembatasan terbaru AS.
Sanksi tersebut juga dilaporkan mengganggu aliran minyak Rusia ke Turki.
Kilang minyak terbesar di negara itu, yang sebelumnya hampir sepenuhnya bergantung pada minyak mentah Rusia, telah mulai membeli barel dari Irak dan Kazakhstan untuk pengiriman Desember, Reuters melaporkan pada hari Senin.
Perusahaan penyulingan besar lainnya, Tupras, telah berhenti menggunakan minyak mentah Rusia di salah satu pabriknya untuk mempertahankan akses ke pasar Eropa untuk ekspor bahan bakarnya.
(oln/tmt/Bloom*)
Konflik Rusia Vs Ukraina
| Dikepung Rusia, Pasukan Ukraina Pilih Bertahan di Pokrovsk |
|---|
| Sekali Tiap 3 Hari, Rusia Gunakan Rudal Jelajah 9M729 ke Ukraina yang Mampu Hancurkan Eropa |
|---|
| Dua Hari Beruntun, Jet MiG-29 Polandia Cegat Pesawat Mata-mata Il-20 Rusia di Laut Baltik |
|---|
| Rusia Bom Gardu Induk Nuklir Ukraina, Badan Atom Dunia Keluarkan Peringatan 'Level Kritis' |
|---|
| Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1.346: Zelensky Sebut Rusia Luncurkan 650 Drone dan 50 Rudal ke Ukraina |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.