KAI Tak Sanggup Tanggung Utang Whoosh, Agus Pambagio Minta Pemerintah Bertindak
Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menilai kondisi keuangan KAI kini sangat terbebani oleh utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Ringkasan Berita:
- Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menilai kondisi keuangan KAI kini sangat terbebani oleh utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
- Total nilai utang proyek ini mencapai Rp 116 triliun atau setara dengan 7,2 miliar dolar AS termasuk pembengkakan biaya atau cost overrun proyek ini sebanyak 1,2 miliar atau Rp 19,5 triliun.
- Beban keuangan KAI berubah drastis setelah perusahaan tersebut dilibatkan dalam proyek kereta cepat.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Kebijakan Publik Agus Pambagio menilai kondisi keuangan PT Kereta Api Indonesia (Persero) kini sangat terbebani oleh utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh yang nilai totalnya mencapai Rp 116 triliun atau setara dengan 7,2 miliar dolar AS.
Ia mengatakan, tanggung jawab penyelesaian masalah ini tidak bisa dibebankan sepenuhnya kepada PT KAI (Persero), melainkan harus ditangani langsung oleh pemerintah bersama pihak-pihak terkait.
Agus mengungkap, pada masa kepemimpinan Ignasius Jonan sebagai Direktur Utama KAI, perusahaan pelat merah itu justru berhasil keluar dari tekanan keuangan dan mencatatkan keuntungan besar.
"Dulu itu saya diminta menemani Pak Jonan, utang KAI Rp 800 miliar atau berapa utangnya saya lupa. Lalu Pak Jonan dengan segala kepiawaiannya bisa memberikan keuntungan Rp 2 triliun lebih kalau saya nggak salah. Itu positif dan kereta api jadi kayak sekarang bagus," kata Agus Pambagio di program Saksi Kata Tribunnews.com, Senin (3/11/2025).
Akan tetapi, menurut Agus, beban keuangan KAI berubah drastis setelah perusahaan tersebut dilibatkan dalam proyek kereta cepat.
"Begitu dikasih beban ini (Whoosh) KAI nggak bisa lah. Makanya waktu saya tanya waktu itu ke beberapa Menteri, katanya KAI enggak bayar, cuma lewat, bayarnya pakai APBN, nanti lewat KAI yang bayarin. Saya berpikir gimana caranya ya. Sudahlah terserah," ungkapnya.
Profil Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh
Total utang proyek kereta cepat Whoosh yang menjadi beban PT KAI (Persero) mencapai Rp 116 triliun atau setara dengan 7,2 miliar dolar AS.
Utang sebesar itu termasuk pembengkakan biaya atau cost overrun proyek ini sebanyak 1,2 miliar atau Rp 19,5 triliun.
Sebanyak 75 persen dari total utang tersebut bersumber dari pinjaman China Development Bank (CDB) dengan tambahan pinjaman Rp 6,98 triliun untuk menutup cost overrun dengan bunga tahunan sekitar Rp 2 triliun.
Baca juga: Agus Pambagio: Semua yang Terlibat Proyek Kereta Cepat Harus Dimintai Pertanggungjawaban
Struktur kepemilikan kereta cepat adalah 60 persen saham dimiliki PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan 40 persen dimiliki Beijing Yawan HSR Co. Ltd.
Agus menilai kondisi keuangan PT KAI (Persero) saat ini menjadi bukti nyata bahwa KAI tidak memiliki kemampuan menanggung kewajiban sebesar itu kepada pihak ketiga.
Ia mencontohkan, sebagian pendapatan dari hasil pengangkutan batu bara dari klien PT Bukit Asam (PTBA) bahkan sudah dialihkan untuk membantu menutup utang proyek tersebut.
Baca juga: Agus Pambagio Sebut Proyek Kereta Cepat Langgar Tata Kelola Pemerintahan: Ini Memalukan
"Nah terbukti kan? Sekarang KAI juga nggak bisa bayar. Hasil ngangkut batu bara dari PTBA kan sudah diserahkan ke KCI untuk bayar utang itu Rp 6 triliun kalau saya tidak salah. Jadi udah beban sekali, kusut dan ini harus diselesaikan," ucapnya.
Agus meminta agar pemerintah segera mengambil langkah cepat untuk menata ulang skema pembiayaan dan tanggung jawab proyek Whoosh.
"Gimana caranya mengatasi ini? Cepat duduk. Orang yang terlibat ya harus bertanggung jawab. Kan sudah saya ingatkan sebagai rakyat, eh jangan hati-hati loh ini ya. Sudah, saya nggak tahu lagi," ujar Agus.
| Puan Maharani Sebut DPR Bakal Bahas Polemik Whoosh dengan Pemerintah |
|
|---|
| Agus Pambagio: Semua yang Terlibat Proyek Kereta Cepat Harus Dimintai Pertanggungjawaban |
|
|---|
| Prabowo Buka-bukaan Isi Pertemuan dengan Jonan, Whoosh Jadi Topik Panas |
|
|---|
| Soal Whoosh, Prabowo Tak Masalah Harus Bayar Utang Rp 1,2 Triliun Per Tahun: Kita Mampu, Duitnya Ada |
|
|---|
| Agus Pambagio Ingatkan Pemerintah Adanya Risiko Geopolitik di Balik Isu Whoosh |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.