Selasa, 19 Agustus 2025

Sidang Tahunan MPR

Prabowo Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 5,4 Persen di 2026, Pakai Jurus Pengelolaan Fiskal Sehat

Prabowo mengembangkan pembiayaan kreatif dan inovatif yang lebih masif, sehingga tidak hanya mengandalkan APBN.

Foto tangkapan layar
PIDATO PRABOWO - Presiden RI Prabowo Subianto saat pidato di sidang tahunan MPR/DPR/DPD RI 2025, di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025). Prabowo klaim transisi kepemimpinan nasional dari Presiden ke-7 RI Joko Widodo kepada pemerintahannya menjadi yang paling lancar di dunia. /Youtube: Sekretariat Presiden 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2026 berada pada level 5,4 persen.

Target ini diungkap Presiden dalam RUU APBN 2026 dan Nota Keuangan dihadapan DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025).

Pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan jumlah barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara atau wilayah dalam suatu periode waktu tertentu.

Baca juga: Prabowo Batuk saat Pidato RUU APBN: Maaf Tadi Pagi Agak Semangat Pidato Saya

Target ini akan ditempuh melalui pengelolaan fiskal yang sehat, transformasi ekonomi yang efektif dan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat.

"Dengan pengelolaan fiskal yang sehat, disertai dengan efektivitas transformasi ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat, maka pertumbuhan ekonomi tahun 2026 ditargetkan mencapai 5,4 persen," ungkap Prabowo, Jumat (15/8/2025)

Dalam pidatonya pada penyampaian Nota Keuangan, Prabowo menegaskan bahwa inflasi di 2026 diupayakan terkendali di level 2,5 persen, suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) di kisaran 6,9 persen, serta nilai tukar rupiah stabil pada level Rp 16.500 per dolar AS.

Selain pertumbuhan ekonomi, pemerintah juga menargetkan penurunan tingkat pengangguran terbuka menjadi 4,44-4,96 persen, angka kemiskinan 6,5-7,5 persen, Rasio Gini 0,377-0,380 dan Indeks Modal Manusia mencapai 0,57.

Selain itu, Indeks Kesejahteraan Petani dan penciptaan lapangan kerja formal ditargetkan meningkat di tahun depan.

Untuk mendukung target tersebut, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026 dirancang dengan belanja negara sebesar Rp 3.786,5 triliun dan pendapatan negara Rp 3.147,7 triliun.

"Defisit APBN dirancang Rp 638,8 trilun atau 2,48 persen PDB, ditopang pembiayaan yang prudent, inovatif dan sustainable," kata Presiden.

Prabowo juga akan mengembangkan pembiayaan kreatif dan inovatif yang lebih masif, sehingga tidak hanya mengandalkan APBN.

"APBN didesain tetap fleksibel agar adaptif dan responsif untuk meredam guncangan. Untuk itu, APBN harus terus dijaga tetap sehat dan kredibel, melalui optimalisasi pendapatan, penguatan kualitas belanja, serta inovasi pembiayaan," ucap Presiden Prabowo Subianto.
 

 

 

 

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan