Kemenhub Akui Program BTS Awalnya Susah Berjalan di Daerah
Kemenhub menyatakan, implementasi program Buy The Service (BTS) sempat mendapat kesulitan, utamanya dari daerah-daerah.
Penulis:
Nitis Hawaroh
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan, implementasi program Buy The Service (BTS) sempat mendapat kesulitan, utamanya dari daerah-daerah.
BTS ini adalah program yang bertujuan untuk menyediakan layanan angkutan massal berbasis jalan dengan subsidi dari pemerintah, dengan harga yang terjangkau, aman dan nyaman.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Aan Suhanan mengatakan, Kemenhub awalnya memberikan bus kepada daerah-daerah yang bertujuan untuk membangun transportasi massal. Namun nyatanya, beberapa pemerintah daerah tidak bisa mengelola dengan baik.
Baca juga: Kemenhub: Penerbangan Nasional Menuju Pemulihan, 334 Pesawat Masih Aktif Beroperasi
"Awalnya memang susah kita di beberapa daerah, selain ada tantangan dari ekosistem yang ada di daerah, dari yang eksisting itu biasanya ditantang. Program ini dapat tantangan yang luar biasa," kata Aan dalam acara Diskusi Harian Kompas di Hotel Santika Hayam Wuruk, Jumat (8/8/2025).
Aan mengatakan, Kemenhub tidak patah arang untuk melakukan sosialisasi dan meyakinkan masyarakat sekaligus kepala daerah. Bahwa program BTS ini justru manfaatnya sangat besar bagi masyarakat.
Sebab menurutnya transportasi ini menjadi urat nadi kehidupan masyarakat, seluruh pergerakan orang maupun barang menggunakan transportasi semua moda baik darat, udara, laut hingga kereta api.
"Pelan-pelan dengan sosialisasi dan meyakinkan masyarakat dan kepala daerah. Awalnya ditolak banyak yang menolak karena program ini pun tidak seksi, tapi manfaatnya untuk masyarakat luar biasa. dan setelah lima tahun baru dirasakan manfaat ini," tutur Aan.
Baca juga: Kemenhub Bakal Kaji Pembangunan Bandara Internasional di Daerah
Hingga saat ini sebanyak 14 kota yang menerima dan melaksanakan program BTS sebagai stimulus kepada pemerintah daerah untuk menata, mengelola transportasi umum. Aan menyebut, load factor dari bus-bus BTS ini sudah menyentuh 50 persen lebih mulai terisi.
"Ini kita sudah melihat ada peningkatan load faktor nya sudah 50 persen lebih, kalau kita lihat di kota-kota yang sudah ada BTS data Mitra Darat 50 persen lebih sudah mulai terisi," tutur Aan.
Aan berharap, ke depan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) bisa berkolaborasi dalam proyek BTS, meskipun dengan efisiensi anggaran yang ada.
"Sehingga harapan kita ke depannya transportasi yang aman, nyaman, selamat dan murah. Nah itu yang penting murah tadi, karena itu cukup mahal di kita bagaimana mengintegrasikan ini sehingga harganya bisa terjangkau," jelas Aan.
Arti Status MS dan TMS pada Pengumuman Seleksi Administrasi Sekolah Kedinasan 2025 Hari Ini |
![]() |
---|
Demo Ojol Akan Berjilid-jilid sampai Tuntutan 10 Persen Potongan Aplikator Dipenuhi Pemerintah |
![]() |
---|
Eks Dirjen Prasetyo Boeditjahjono Divonis 7,5 Tahun Bui Dalam Korupsi Jalur Kereta Besitang-Langsa |
![]() |
---|
Kemenhub Temukan Seluruh Data Manifes Penumpang KM Barcelona VA yang Terbakar di Minahasa |
![]() |
---|
KM Barcelona VA Terbakar, Kemenhub Masih Verifikasi Data Jumlah Penumpang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.